Sukses

Menanti Sanksi Oknum Guru yang Lecehkan Ketua DPRD Gunungkidul

Seorang guru di Gunungkidul meminta PAP (Post a Picture) wajah orangtua murid yang ternyata adalah Ketua DPRD Gunungkidul.

Liputan6.com, Gunungkidul Pria berinisial T, oknum guru SMA N 2 Wonosari tengah menunggu sanksi yang bakal diberikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) DIY atas tindakan pelecehan terhadap Ketua DRPD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. Bahkan menurut pengakuan pelaku, korban pelecehan bukan hanya Endah.

Senin malam (24/5/2021), T bersama Kepala Sekolah SMA N 2 Samiran, dan juga perwakilan PGRI Gunungkidul serta Disdikpora DIY menghadap ke kantor DPRD Gunungkidul. Mereka menghadap untuk menyampaikan permohonan maaf atas perilaku T.

Guru T mengaku menyesal dengan apa yang ia lakukan dan tidak akan mengulanginya lagi. Dirinya siap menerima sanksi dari Dinas Pendidikan.

"Saya mengaku khilaf. Saya meminta maaf atas beliau (Ketua DPRD) dan meminta kasih karena telah ditegur," tutur T.

T mengaku sangat menghormati ketua DPRD tersebut dan tidak ada niatan untuk melakukan pelecehan terhadap sang legislator. Jika dirinya mengirimkan pesan berbagi loc dan meminta PAP (post a picture) wajah Ketua DPRD tersebut semata-mata agar lebih mengenal ketika mengirim pesan di aplikasi Whatsapp.

T tidak menyadari bahwa Endah yang merupakan Ketua DPRD Gunungkidul adalah salah satu wali murid di SMA N 2 tempatnya mengajar.

"Saya sudah melihat, namun tidak mengenal beliau," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 2 Wonosari Samiran mengungkapkan, peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga bagi para pedidik yang ada di sekolah yang dipimpinnya. Dirinya mengaku telah melakukan pembinaan terhadap oknum guru tersebut dan meminta maaf kepada ketua DPRD Gunungkidul.

"Ke depan, kita harus lebih santun dalam berkomunikasi dengan komunitas," katanya.

Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, pihaknya menyatakan telah bertemu dengan oknum guru tersebut dan telah memaafkan kesalahannya. Namun, pihaknya tetap melaporkan tindakan yang dianggapnya pelecehan tersebut ke Disdikpora DIY.

"Sebagai manusia, saya telah memaafkan beliau. Kami ingin agar peristiwa ini tidak terulang lagi. Kami mendapat informasi kalau peristiwa ini masih berjalan dan diinvestigasi. Kami tetap ingin ada penyelesaian peristiwa ini," kata Endah.

Menurutnya, peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua kaum perempuan di Gunungkidul, agar berani melaporkan jika mengalami pelecehan. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.