Sukses

BMKG: Super Blood Moon Bisa Diamati Langsung pada 26 Mei 2021

Gerhana Bulan Total (GBT) atau yang dikenal juga dengan Super Blood Moon akan terjadi pada Rabu (26/5/2021).

Liputan6.com, Bandung - Gerhana Bulan Total (GBT) atau yang dikenal juga dengan Super Blood Moon akan terjadi pada Rabu (26/5/2021). Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu mengatakan, GBT dapat disaksikan tanpa harus menggunakan kacamata khusus.

"Masyarakat dapat menyaksikan GBT dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana," kata Rahayu dikutip dari keterangan tertulis, Senin (24/5/2021).

Adapun masyarakat luas, kata dia, dapat ikut melihat pengamatan Gerhana Bulan Total pada Rabu, 26 Mei 2021 sore hingga malam secara online (live streaming) dengan mengakses laman BMKG.

Rahayu mengatakan, Tim Stasiun Geofisika Bandung akan melakukan pengamatan Super Blood Moon di Lereng Anteng Dago Bakery Punclut, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan pengamatan dimulai pada pukul 15.00-21.00 WIB. Untuk pengamatan ini, BMKG Bandung akan menggunakan teropong Vixen Sphinx ED80SF.

"Dan masyarakat di sekitar lokasi dapat menyaksikan proses gerhana dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (menjaga jarak dan memakai masker), serta dapat disaksikan secara live melalui https://www.bmkg.go.id/gbt," ujarnya.

Rahayu menjelaskan, kondisi cuaca saat pengamatan diperkirakan berawan dari siang hingga malam hari dengan peluang terjadinya hujan pada pukul 14.00-18.00 WIB. Prakiraan suhu udara berkisar antara 20,2 ° hingga 29,8 °C dan arah angin umumnya tenggara dengan kecepatan 6 -17 km/jam.

Dalam kegiatan ini tim Stasiun Geofisika Bandung dipimpin langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika Bandung.

Seluruh proses gerhana yang terjadi sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik. Sedangkan, proses gerhana total yang terjadi sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjelasan GBT

Rahayu menuturkan, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan, dilihat dari bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Adapun gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar. Hal ini terjadi saat bulan berada di umbra bumi, yang berakibat saat puncak gerhana bulan total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah atau yang lebih dikenal dengan istilah Blood Moon.

Karena posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.

“Sehingga, gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee atau bulan berada di jarak terdekat dengan bumi,” ujar Rahayu.

Rahayu mengatakan, salah satu tupoksi BMKG adalah sebagai institusi pemerintah dalam memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi gerhana bulan dan matahari. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi GBT pada 26 Mei 2021.

Selain itu, masyarakat yang berada di pesisir atau pinggir laut atau pantai perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.