Sukses

Pakar UGM soal Imbauan Memutar Lagu Indonesia Raya Pemprov DIY: Sederhana tapi Menyentuh

Pakar UGM Armaidy Armawi, menyambut positif imbauan memutar lagu Indonesia Raya Pemprov DIY.

Liputan6.com, Yogyakarta Pakar Studi Keamanan Nasional dari Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM, Armaidy Armawi, menyambut positif kebijakan Pemda DIY yang mengimbau ruang publik memutar lagu Indonesia Raya tiap pagi. 

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan surat edaran soal pemutaran lagu Indonesia Raya setiap pukul 10.00 WIB di tiap instansi daerah.

Menurut Armaidy, surat edaran Gubernur DIY tersebut menjadi langkah maju dalam memupuk semangat persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Saya kira ini sebagai satu langkah maju yang dilakukan oleh DIY sebagai daerah istimewa dalam merespons situasi dan kondisi negeri sekarang ini," kata Armaidy beberapa waktu lalu.

Armaidy mengatakan, meski sederhana, memperdengarkan lagu Indonesia Raya bersama-sama bisa mengokohkan kembali rasa kebersamaan.

"Saya kira anjuran Sri Sultan ini berangkat dari hal yang sifatnya sederhana, mudah untuk ditiru dan diikuti. Tidak membutuhkan sesuatu yang begitu canggih namun menyentuh dalam konteks kekinian dan akan datang," katanya.

Armaidy mengaku tidak mudah memupuk rasa nasionalisme dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa saat ini. Sebab pascareformasi masyarakat semakin jarang didekatkan dengan kegiatan atau ajakan dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebangsaan.

"Masyarakat kita sendiri masih terus belajar apalagi selama reformasi ini hal-hal yang berbau nasionalisme rasa kebangsaan terasa cukup lepas dan jauh sekali, saya kira ini berangkat dari hal sederhana yang dilakukan oleh DIY," katanya.

Armaidy pun berharap yang dilakukan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dapat ditiru oleh pemerintah pusat dan lainnya. Hal ini akan mengokohkan para ASN, birokrat dan pemimpin untuk selalu meningkatkan rasa nasionalisme.

"Mendengar nyanyian itu suatu bentuk refleksi secara emosional menggugah rasa nasionalisme dan kesadaran kita tentang Indonesia," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.