Sukses

Banjir di Malinau Kaltara, Akses dan Jaringan Komunikasi Warga Terputus

Sampai saat ini tim gabungan masih melakukan proses evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Liputan6.com, Tarakan - Aparat masih fokus dalam mengevakuasi korban bencana banjir di Malinau Kalimantan Utara, Senin (17/5/2021). Batalyon Pelopor A Satuan Brimob Polda Kaltara mengerahkan personelnya membantu evakuasi warga. Komandan Kompi IV Batalyon Pelopor A Sat Brimob Polda Kaltara, Iptu Muh Nur Sugiharto mengatakan, mereka terus bekerja dalam proses evakuasi warga terdampak banjir.

"Polri bersama TNI dan pihak lainnya masih membantu warga, untuk melakukan proses evakuasi baik terhadap barang dan orang," ungkap Sugiharto.

Sugiharto memastikan, dalam proses evakuasi kali ini tim gabungan akan bekerja keras untuk membantu masyarakat di Kabupaten Malianu. "Siapa saja yang membutuhkan bantuan untuk evakuasi, dari tim gabungan khususnya Brimob siap membantu," tegasnya.

Sugiharto menjelaskan, banjir kali ini diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi di Malinau. Ditambah lagi, pada waktu bersamaan, terjadinya rob atau air pasang laut, sehingga debit air sungai dari hulu semakin tinggi.

"Kemarin sempat terjadi hujan deras mulai malam hingga dini hari, sehingga banyaknya kiriman air dari hulu yang bercampur air laut pasang mengakibatkan banjir," paparnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banjir Ketinggian hingga 4 meter

Banjir dengan ketinggian 3 hingga 4 meter merendam Kabupaten Malinau Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (16/5). Banjir ini diakibatkan tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Malinau pada Sabtu 15 Mei 2021. 

Berdasarkan data sementara yang ada, banjir merendam 5 kecamatan di Kabupaten Malinau di antaranya Kecamatan Mentarang Hulu, Mentarang, Malinau Kota, Malinau Utara dan Malinau Barat.

Di Kecamatan Mentarang Hulu sendiri, diketahui terdapat 5 desa terdampak banjir dengan ketinggian air yang beragam yakni Desa Lung Berang, Lung Simau, Long Gapit, Harapan Maju, dan Desa Paking.

3 dari 4 halaman

Ratusan Rumah Terendam Banjir

Dari 5 desa di Kecamatan Mentarang Hulu ini, terdapat sekitar 200 unit rumah dan fasilitas umum seperti sekolahan terendam banjir. Bahkan, 2 desa di Kecamatan Mentarang Hulu masih belum bisa diakses yakni Desa Lung Berang dan Lung Simau.

Sementara itu, di Kecamatan Mentarang banjir yang melanda turut merendam 2 desa yakni Desa Pulau Sapi dan Long Bisai. Akibatnya, sekitar 160 rumah warga dan kantor Koramil 07/MTR ikut terendam banjir.

Banjir musiman di Kabupaten Malinau ini juga merendam Kecamatan Malianu Kota yang mana di kecamatan tersebut terdapat 3 desa terdampak mulai dari Desa Pelita Kanaan, Malinau Hulu, dan Malinau Kota. Alhasil, sedikitnya ada 34 rumah terendam banjir.

4 dari 4 halaman

Jaringan Komunikasi Terputus

Hujan deras yang mengguyur Malinau mengakibatkan banjir turut merendam 2 desa yakni Desa Tanjung Lapang dan Desa Kuala, Kecamatan Malinau Barat. Akibatnya terdapat 100 rumah warga di 2 desa tersebut terendam banjir.

Selain merendam 4 kecamatan tersebut, banjir juga merendam di Desa Respen Tubu tepatnya di Kecamatan Malianu Utara. Namun, di desa tersebut tidak ada rumah warga atau fasilitas umum yang terendam banjir.

Dalam musibah banjir yang terjadi di Kabupaten Malinau kali ini, belum terdapat laporan adanya korban jiwa. Namun, selain merendam rumah warga sedikitnya terdapat 3 rumah di Kecamatan Mentarang Hulu hanyut terbawa arus.

Sedangkan, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya debit air, warga terdampak banjir telah mengungsi di dataran tinggi, gereja, balai adat dan lainnya yang tidak terdampak banjir. Tidak hanya itu, 2 dermaga di Desa Lung Berang dan beberapa kandang ternak milik warga juga turut hanyut terbawa arus.

Tidak hanya menimbulkan kerugian materi, banjir kali ini juga mengakibatkan putusnya jaringan telekomunikasi di beberapa desa. Belum lagi, aliran listrik di Malinau turut dipadamkan dan 50 persen pasokan air bersih stop didistribusikan di Malinau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.