Sukses

1001 Cara Pemudik Agar Bisa Lolos di Pos Penyekatan Pelabuhan Merak

Banyak modus yang dilakukan pemudik untuk bisa lolos di pos penyekatan demi bisa sampai ke kampung halaman.

Liputan6.com, Cilegon - Semenjak pemberlakuan larangan mudik 6 Mei 2021 hingga Selasa dini hari, 11 Mei 2021, tercatat sudah 1.946 kendaraan yang diputarbalik di Gerbang Tol (GT) Cikupa. Pemerintah sendiri resmi melarang mudik hingga 17 Mei 2021, untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Dari tanggal 06 Mei 2021, jumlah kendaraan yang kita diputar balik sebanyak 1.946 unit. Rinciannya, kendaraan pribadi 1.532, kendaraan umum 303 unit, dan kendaraan barang 111 unit," kata Ka.Induk PJR Korlantas Polri Tol Tangerang-Merak (Tamer), AKP Denny Catur Wardhana, Selasa (11/05/2021). Banyak modus yang dilakukan para pemudik untuk bisa lolos dari penyekatan petugas.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Modus Mengaku Suami Istri

Di lokasi penyekatan depan Pelabuhan Merak misalnya, ditemukan kendaraan pikap dengan tiga orang di depan, satu sopir dan dua penumpang. Awalnya saat ditanya polisi, mereka mengaku suami istri dan sopir sebagai saudara.

Merasa janggal, ketiganya diperiksa secara terpisah dan didapatkan informasi berbeda. Ternyata ketiganya tidak saling mengenal dan naik dari Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, yang berbatasan dengan Kabupaten Serang.

"Mau nyeberang, ke Pringsewu. Kata temen saya, ikut temen saya aja, (ongkos) belum bilang dianya (sopir), langsung naik aja. Takut diputer balik aja, gampang katanya," kata Ayu (23), di Pelabuhan Merak, Selasa (11/5/2021).

Dari hasil penyekatan Selasa dini hari, 11 Mei 2021 di depan pintu masuk Pelabuhan Merak, didapatkan juga truk yang mengangkut penumpang. Kemudian truk yang bak nya dipenuhi dengan sepeda motor.

Saat di interogasi oleh polisi, sopir mengaku motor itu akan dijual di Lampung. Dokumen perjalanan dan surat sepeda motor sedang diperiksa secara teliti. Truk, sopir, dan motor dibawa ke Mapolres Cilegon.

"Kita memeriksa kendaraan yang lewat, mobil pribadi, mobil box, mobil yang ada terpalnya, masih ada masyarakat yang nekat mudik, sedangkan saat ini pemerintah melarang adanya mudik. Pemudik yang ada dibalik terpal. Mobil pengangkut barang, di depan seharusnya dua, tapi ada tiga (orang), setelah kami interogasi ternyata mereka tidak saling kenal. Orang itu menumpang kendaraan barang untuk mudik ke kampung halamannya," kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Hariyono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.