Sukses

Unik, Parsel Lebaran di Lingkungan Pemprov Jateng Berisi Rengginang dan Talas

Penjualan sampai saat ini sudah mencapai sekitar 2.000 parsel dengan total sekitar Rp560 juta

Liputan6.com, Semarang - Bukan coklat atau makanan moderen lainnya. Namun, rengginang dan talas merupakan parsel istimewa yang ditawarkan UMKM asal Jawa Tengah.

Makanan tradisional yang mudah ditemui di warung bahkan angkringan itu, merupakan menu makanan yang ditawarkan dalan gerakan membeli parsel unik lebaran berisi produk UMKM yang digalakkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Ajakan untuk menghidupkan geliat ekonomi UMKM yang terhimpit Covid-19, mulai terlihat hasilnya. Hingga saat ini penjualan parsel produk UMKM itu tembus sekitar Rp560 juta.

Jumlah tersebut merupakan hasil pembelian dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah beserta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Tengah.

"Ini gerakan yang kita bikin agar produk pelaku UMKM kita laku. Ini ada momentum lebaran maka dari Dinas Koperasi dan UMKM berinisiatif membuat parsel. Parselnya sudah disiapkan, packaging-nya ada di sini. Dari provinsi saja Rp 560 juta lakunya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi lokasi pengemasan parsel lebaran berisi produk UMKM di Jalan Urip Sumoharjo nomor 41, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (27/4/2021). 

Ganjar menjelaskan ada tiga bentuk paket parsel yang diproduksi sesuai dengan harga jual saat tidak lebaran. Setidaknya ada sekitar 35 an jenis produk UMKM yang terbeli untuk mengisi parsel lebaran itu. Tidak asal, namun setiap produk sudah melewati proses kurasi untuk memastikan kualitas.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Total Omzet Parsel UMKM Rp560 Juta

"Itu syaratnya harus kita kurasi dulu sehingga kita pastikan itu berkualitas. Seperti izinnya beres, halal, kemasan bagus, rasa enak. Jadi kita pilih yang seperti ini. Harapan kita ini bisa merangsang UMKM lainnya untuk bisa produksi serupa. Kita bantu membeli, kita bantu menjualkan dan memasarkan sehingga nanti banyak yang menikmati hasilnya," kata Ganjar. 

Ganjar kembali mengajak ASN dan masyarakat yang masih menerima gaji untuk memberikan sedikit rezekinya. "Ini kekuatan gotong royong kita. Saya garis bawahi, belikan produk UMKM dan bagikan kepada yang membutuhkan, parsel tidak boleh dibagikan kepada pejabat agar tidak menjadi gratifikasi tetapi ekonomi tetap berjalan," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Ema Rachmawati mengatakan ada tiga produk parsel yang ditawarkan yakni, paket Sukkari senilai Rp300 ribu, paket Medjool senilai Rp400 ribu dan paket Ajwa senilai Rp500 ribu. Di dalam paket parsel tersebut terdapat 10 hingga 14 produk, seperti abon, rengginang, emping, sirup jahe, kopi, stik sayur, serundeng, keripik talas, hingga bandeng kaleng.

Sementara untuk penjualan sampai saat ini sudah mencapai sekitar 2.000 parsel dengan total sekitar Rp560 juta. Total tersebut berasal dari pembelian oleh pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov Jateng saja.

"Itu untuk pembelian oleh Gubernur, Wakil Gubernur, dan ASN Provinsi mencapai nilai segitu. Belum termasuk yang pembelian melaluk asosiasi UKM di masing-masing kabupaten/kota. Begitu juga pembelian dari BUMN yang belum masuk semua," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.