Sukses

Doa untuk Kru KRI Nanggala 402, Warga Solo Minta Alutsista Diperbarui

'Indonesia berduka Selamat Jalan Kusuma Bangsa Prajurit-Prajurit Samodra KRI Nanggala 402'

Liputan6.com, Solo - Sejumlah warga Solo melakukan aksi doa bersama dan memberikan penghormatan terakhir kepada seluruh prajurit laut awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang telah gugur saat bertugas, yang digelar di depan Plaza Manahan Solo, Senin.

 

Warga Solo yang melakukan aksi tersebut salah satunya purnawirawan anggota TNI Angkatan Darat (AD), Partika Subagyo Lelono bersama mahasiswa Politehnik Akbara Surakarta, juga membawa poster bertulisan, "Korbarkan Semangat Juang Bela Negara dan Benahi Alutsista", dan "Indonesia berduka Selamat Jalan Kusuma Bangsa Prajurit-Prajurit Samodra KRI Nanggala-402".

Partika Subagyo Lelono selaku koordinator aksi mengatakan pihaknya mewakili masyarakat Solo bersama mahasiswa dari Politehnik Akbara Surakarta dan mantan purnawirawan TNI menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas tragedi gugurnya prajurit laut awak kapal selam KRI Nanggala-402.

"Semoga para prajurit laut awak kapal selam Nanggala 402 yang gugur diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Insya Allah prajurit laut Nanggala 402 menjadi pasukan abadi menjaga laut Indonesia seterusnya, dan lebih kuat," kata Subagyo, dikutip Antara.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Profesionalitas dan Dukungan Alutsista Modern

Selain itu, Subagyo juga menyampaikan pesan agar pengadaan alutsista agar diperbaharui.

"Para prajurit mempunyai modal semangat harus didukung alutsista yang modern agar bangsa ini, lebih kuat," kata Subagyo yang biasa dikenal, Kopral Bagyo itu.

Setelah melakukan doa bersama dan penghormatan para prajurit laut yang telah gugur saat bertugas, mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak (submissed), pada Rabu (21/4) dini hari di Laut Bali, ketika menyelam untuk latihan menembakkan torpedo. Setelah kejadian, upaya pencarian dilakukan berpacu dengan waktu 72 jam, perkiraan habisnya oksigen di dalam kapal. Namun hingga tenggat waktu lewat, Sabtu (24/4), otoritas menaikkan status KRI Nanggala-402 menjadi tenggelam (subsunk).

Selain itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga menyatakan seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 meninggal, setelah mendeteksi citra bawah air, tepatnya di kedalaman 838 meter, pada Minggu (25/4).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.