Sukses

Imbau Warga Tak Mudik, Ridwan Kamil Tak Ingin Wilayahnya Seperti India

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warganya tidak melakukan mudik menjelang Hari Raya Idulfitri 2021 mendatang. Emil, sapaan Ridwan Kamil, tak mau wilayahnya mengalami nasib seperti di India di mana terjadi gelombang kedua Covid-19 atau lonjakan kasus yang besar.

“Jadi saya bilang kepada warga jangan mudik dulu, tahan dulu. Karena ada kasus di India di mana orang euforia akhirnya dua minggu dia kena second wave melebihi satu tahun kasus di India,” katanya di sela-sela peresmian dua fly over di Kota Bandung, Kamis (22/4/2021).

Emil menjelaskan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah pusat sudah mengeluarkan instruksi larangan mudik. Di Jabar, pihaknya telah menyiapkan kebijakan penyekatan jalan. Bahkan pemerintah tingkat desa atau kelurahan sudah diinstruksikan agar melakukan karantina pemudik yang lolos dari penyekatan.

“Kita tidak mau terjadi (peningkatan kasus), jadi lebih baik tahan dulu (mudik). Silaturahmi kan bisa dicari di waktu yang lebih baik tanpa harus yang sifatnya massal,” ujarnya.

Emil juga mengimbau kepada masyarakat dan pemerintahan desa maupun daerah tujuan mudik untuk melakukan langkah-langkah tegas, yaitu menghalau warga yang tetap nekat mudik bersama.

“Karena mudik sifatnya berbarengan di satu waktu dan massa dan itu yang disukai covid. Kemarin di Jateng sudah ada korbannya, pemudik datang ke sebuah kampung lalu mengadakan hajatan, makan bareng lalu 37 orang kena covid oleh si perantau. Kasus ini jangan sampai terjadi di Jabar,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, kasus lonjakan besar terjadi di India yakni mencapai sebesar 300 ribu kasus per hari. Negara produsen vaksin itu sempat mengalami penurunan pada akhir Desember lalu, namun kembali melonjak tajam karena terlalu cepat membuka seluruh sektor-sektor kegiatan ekonomi.

Selain itu, India melaporkan 2.023 kematian akibat Covid-19 pada Rabu (21/4/2020) lalu. Ini jumlah kematian dalam waktu satu hari tertinggi di negara tersebut.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.