Sukses

Uu Ruzhanul Ancam Tutup Sekolahan yang Tahan Ijazah Siswa

Dia pun meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk melakukan tindakan tegas kepada mereka.

Liputan6.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyayangkan masih adanya lembaga pendidikan yang menahan ijazah siswa dengan alasan menunggak biaya pendidikan, Menurutnya, hal itu akan menghambat pendidikan anak.

Uu pun meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk melakukan tindakan tegas kepada mereka.

"Ini harus menjadi evaluasi, kalau perlu dipanggil ketua yayasan atau kepala sekolahnya. Kalau mereka niatnya mencari keuntungan, kita evaluasi izinnya, kalau perlu ditutup karena sangat memberatkan masyarakat," ucap Uu, Minggu (2/05/2021).

Selain penahanan ijazah, biaya pendaftaran siswa baru saat ini masih tergolong sangat mahal hingga mencapai 10-15 juta untuk bisa masuk ke sekolah, diperlukannya evaluasi yang disesuaikan dengan fasilitas yang didapat ketika anak masuk sekolah.

"Saya berharap Dinas Pendidikan mengevaluasi lembaga atau sekolah yang memberikan biaya pendaftaran fantastis. Kami sering dikeluhkan masyarakat, di satu sisi masyarakat ingin anak cerdas yang hebat, pendidikan yang normal, fasilitas yang bagus tapi di sisi lain terkendala oleh biaya yang mahal." tambah Uu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Warga Lapor

Untuk melancarkan proses evaluasi tersebut, Uu meminta bantuan kepada seluruh lapisan masyarakat agar melapor kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai biaya pendidikan yang masih mahal dan memberatkan karena pendidikan ini adalah hak seluruh masyarakat.

"Pemprov Jawa Barat akan mengevaluasi dan saya minta informasi kepada masyarakat yang merasa keberatan atau sekolahnya dekat tapi biayanya mahal harus lapor kepada kami. Insyaallah kami akan panggil, akan kami undang sekolahnya dan langsung kami tanya maksudnya." tutup Uu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.