Sukses

Bak Film Eksyen, Petugas Kejar dan Tembak Mati Bandar Narkoba di Pelabuhan Bajoe

Dalam proses penangkapan itu sempat terjadi kejar-kejaran antara dua bandar narkoba dengan aparat gabungan. Alhasil salah satu diantaranya terpaksa ditembak mati lantaran melakukan perlawanan

Liputan6.com, Bone - Badan Narkotika Nasional (BNN) yang bekerja sama dengan aparat kepolisian berhasil menggagalkan peredaran sabu di pintu masuk Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Minggu (18/4/2021) sekitar pukul 04.30 Wita.

“Iya betul, di Bone dilakukan oleh BNN pusat dari Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi E Zulpan kepada wartawan, Minggu (18/4/2021).

Dalam proses penangkapan itu sempat terjadi kejar-kejaran antara dua bandar narkoba dengan aparat gabungan. Alhasil salah satu diantaranya terpaksa ditembak mati lantaran melakukan perlawanan.

“Ada dua pelaku. Satu diamankan dan satu terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak mati karena melakukan perlawanan terhadap petugas,” jelas Zulpan.

Selain itu, BNN dan polisi juga mengamankan barang bukti yang cukup banyak, yakni tujuh karung berisi sedikitnya 89 kilogram narkoba jenis sabu.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengembangan Kasus

“Diamankan barang bukti cukup banyak yakni 7 karung, jumlah totalnya kurang lebih 89 kilogram sabu. Itu masih dikembangkan sampai saat ini,” ucapnya.

Zulpan menuturkan bahwa sabu itu dicurigai berasal dari Kota Parepare yang dibawa melalui jalur laut ke Pelabuhan Bajoe. Sabu itu rencananya akan dibawa ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Masih dikembangkan, ada informasi barang bukti berasal dari Parepare dibawa ke Bone lalu mau dibawa ke Kendari melalui jalur laut,” tuturnya.

Terpisah, Kabid Pemberantasan BNNP Sulsel Kombes Pol Agustinus Sollu membenarkan ihwal penangkapan dua bandar narkoba yang berlangsung di Kabupaten Bone tersebut.

“Iya betul ada penangkapan. Masih pengembangan,” ucap dia singkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.