Sukses

Gajah Liar Mondar-mandir Dekat Pemukiman, Warga Pelalawan Buru-Buru Bikin Api Unggun

BBKSDA Riau tengah menggiring dua gajah sumatra yang merusak kebun warga dan mendekati pemukiman untuk kembali ke habitatnya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Dua gajah liar merusak tanaman di kebun warga Dusun Profil, Kelurahan Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Warga khawatir karena gajah sumatra ini sangat dekat dengan pemukiman.

Personel Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah ke lokasi untuk menangani konflik satwa liar dengan manusia ini. Kabar terbaru, dua hewan berbelalai panjang itu sudah menjauh dari pemukiman.

Kabid I BBKSDA Riau Andre Hansen Siregar menyebut timnya bersama warga dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas masih bersiaga. Mereka berjaga di perbatasan dusun untuk melakukan penggiringan jika gajah kembali.

"Dilakukan penyekatan di lintasan gajah dengan membuat api unggun," kata Andre, Jumat petang, 9 April 2021.

Andre menyebut dua gajah ini berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo. Keduanya keluar dari habitat untuk mencari makan dan kemudian masuk ke kebun sawit milik masyarakat Dusun Profil.

"Gajah memakan tanaman sawit muda, memang ada kebun yang rusak," jelas Andre.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berlari Cepat

Andre mengatakan, dusun itu masih masuk daerah jelajah gajah. Dulunya masih berhutan dan semak tapi sekarang sudah ada kebun, kemudian ada pemukiman tak jauh dari daerah jelajah itu.

"Mau gak mau harus dimitigasi agar kerusakan kebun warga tidak makin parah," kata Hansen.

Hingga Jum'at siang, tim BBKSDA dengan beberapa warga bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas masih mengikuti dua gajah itu. Hanya saja tim tak melihat gajah lagi karena pergerakannya cepat.

"Gajahnya lari cepat sehingga tim hanya menemukan jejak dan kotoran lama," Hansen menerangkan.

Informasi terakhir, gajah memasuki hutan tanaman industri milik sebuah perusahaan. Andre menilai itu lebih baik karena gajah lebih aman di sana dan warga juga tak perlu risau lagi.

Meski demikian, tim masih mengantisipasi gajah ini kembali keluar dari hutan dan masuk kebun lagi. Tim juga sudah bersiaga melakukan penggiringan jika dua gajah itu terlihat lagi.

"Makanya ada membuat api unggun, kemudian penggiringan merupakan cara untuk saat ini karena memakai gajah latih biayanya besar," kata Andre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.