Sukses

Pendiri Al Washliyah Arsyad Thalib Lubis Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Sidang kajian untuk pengusulan gelar pahlawan nasional kembali digelar Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut). TP2GD Sumut mengusulkan Haji Muhammad Arsyad Thalib Lubis mendapat gelar pahlawan nasional.

Liputan6.com, Medan Sidang kajian untuk pengusulan gelar pahlawan nasional kembali digelar Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut). TP2GD Sumut mengusulkan Haji Muhammad Arsyad Thalib Lubis mendapat gelar pahlawan nasional.

Selain Arsyad Thalib, sebelumnya TP2GD Sumut juga mengusulkan Sanusi Pane dan MH Manullang untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Ketiga nama dinilai punya jasa yang besar untuk bangsa Indonesia.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, R Sabrina, yang juga Ketua TP2GD Sumut, mengatakan, Arsyad Thalib sangat layak diusulkan menjadi pahlawan nasional. Ulama kelahiran Stabat, Oktober 1908, tersebut juga dikenal sebagai penulis dan tokoh pendiri Al Jam'iyatul Washliyah atau Al Washliyah.

"Al Jam'iyatul Washliyah adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia yang didirikan 30 November 1930," kata Sabrina dalam sidang pengkajian pengusulan gelar Pahlawan Nasional atas nama HM Arsyad Thalib Lubis di Hotel Le Polonia, Jalan Sudirman, Kota Medan, Kamis, 1 April 2021.

Jasa Arsyad Thalib dinilai tidak dapat dipisahkan dari sejarah tradisi keulamaan Al Jam’iyatul Washliyah Provinsi Sumut. Konstribusinya bersama Al Jam’iyatul Washliyah dalam memperjuangkan kemerdekaan, menjaga stabilitas masyarakat, dan meningkatkan pendidikan di Sumut, merupakan keinginan umat dan berbarengan dengan cita-cita bangsa dalam mencerdaskan rakyat.

"Aktivitas yang dilakukan mengangkat reputasi Al Jam’iyatul Washliyah juga patut menjadi penilaian, sehingga dikenal di seluruh pelosok Indonesia," ujar Sabrina.

Sabrina mengimbau agar panitia pengusul menyiapkan dokumen dengan sebaik mungkin, dan meminta paniti memerhatikan hasil paparan. Sabrina juga menginagtkan, berdebat bukan untuk menjatuhkan, tapi saling memberikan masukan.

"Agar berkas yang kita usulkan lengkap, sesuai persyaratan yang diminta," sebutnya.

Ketua Panitia Pengusul Gelar Pahlawan Nasional HM Arsyad Thalib Lubis, Dedi Iskandar Batubara mengatakan, sewaktu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, Arsyad Thalib memiliki pendirian yang teguh dalam memfatwakan mati syahid hukumnya bagi para pahlawan yang gugur dalam pertempuran melawan kolonial Belanda. Serta menganjurkan untuk berjihad dan memberikan dana yang besar dalam perlawanan terhadap kolonial Belanda.

"Karena keberaniannya itu, beliau beberapa kali ditahan Belanda, ditangkap penjajah pada tanggal 23 Maret 1949, dipenjarakan sebagai tahanan politik di penjara Suka Mulia Medan," terang Dedi, yang juga merupakan Ketua PW Al Washliyah Sumut.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Siapa Arsyad Thalib Lubis?

Siapa HM Arsyad Thalib Lubis yang diusulkan sebagai pahlawan nasional? Ia merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Lebai Thalib Lubis bin Haji Ibrahim Lubis. Ibunya bernama Kuyon binti Abdullah, dan Kakeknya Ibrahim Lubis yang berasal dari Tapanuli Selatan.

Arsyad Thalib awalnya mendapat pendidikan dari ayahnya yang sebagai ulama Stabat. Pendidikan dasar ditamatkan di Sekolah Rakyat Stabat, Madrasah Islam (Ibtidaiyah) Stabat (1917-1920), Madrasah Islam (Tsanawiyah) Binjai (1921-1922), kemudian pada tahun 1923 dilanjutkan ke Kota Tanjung Balai Asahan.

3 dari 3 halaman

Sumut Sangat Beruntung

Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed), Ichwan Azhari mengatakan, Sumut sangat beruntung punya tokoh intelektual seperti HM Arsyad Thalib Lubis. Ia melawan penjajah dengan kekuatan tulisan.

"Beliau banyak menulis buku, tercatat ada 40 buku yang sudah ditulisnya. Kalau bisa semua cover judul bukunya ikut dilampirkan, biar penguji di Jakarta juga tahu karya-karyanya," ucap Ichwan terkai pengusulan Arsyad Thalib Lubis sebagai pahlawan nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.