Sukses

Diduga Sakit Hati Sering Dirisak, Mahasiswa Asal Samarinda Habisi Nyawa Sepupunya

Untuk menghilangkan jejak, tersangka pembunuhan juga membuang pelat nomor mobil dan tali yang menjerat korban.

Liputan6.com, Bantul - Bd (30) warga Grojokan Kalurahan Wirokerten Kapanewonan Banguntapan Bantul ditemukan tewas di kali Selo Gedong, dekat jembatan Sungapan, Kalurahan Argodadi Kapanewonan Sedayu Bantul, Rabu (31/3/2021) pagi. Saat ditemukan, terdapat luka bekas jeratan di leher korban sehingga mengarah ke kasus pembunuhan.

Kapolsek Sedayu, Kompol Ardi Hartana ketika dikonfirmasi menuturkan, Bd diduga menjadi korban pembunuhan. Karena penemuan jenazah Bd berkaitan erat dengan penangkapan NK (32), seorang mahasiswa asal Samarinda.

Ardi mengatakan, Rabu dini hari, petugas Polres Kulon Progo melaksanakan patroli rutin. Saat tiba di Kapanewonan Nanggulan Kulon Progo, mereka merasa curiga adanya sebuah mobil tanpa pelat nomor melaju kencang dari arah Kota Yogyakarta.

Petugas lantas menghentikan laju mobil tersebut dan memeriksa pengemudi, NK. Saat diinterograsi, NK tak bisa menunjukkan barang bukti kepemilikan mobil. NK lantas digelandang ke Mapolres Kulon Progo untuk menjalani pemeriksaan secara intensif.

Saat diinterogasi, NK mengaku mobil tersebut adalah mobil curian. Mobil tersebut dia curi dari rumah tantenya di Bantul. Untuk memastikan benar tidaknya keterangan tersangka, unit reskrim Polres Kulon Progo mengonfirmasi ke tantenya tersebut.

"Tantenya tidak merasa mobilnya dicuri. Malah tantenya bilang kalau NK pergi bersama dengan Bd," terang Ardi, Rabu (31/3/2021).

Petugas yang merasa curiga lantas menanyakan keberadaan Bd kepada NK. Dari hasil pemeriksaan akhirnya NK baru saja menghabisi nyawa Bd, yang juga masih sepupunya. Jasad Bd telah dibuang di jembatan perbatasan.

Untuk menghilangkan jejak, tersangka juga membuang pelat nomor mobil dan tali yang menjerat korban di wilayah Godean, Kabupaten Sleman. Polisi lantas membawa tersangka ke lokasi kejadian di mana sebelumnya NK tidak bisa menyebut secara pasti lokasi pembuangan jenazah Bd karena bukan warga DIY.

"Ciri-cirinya hanya jembatan warna hijau dekat pos polisi dekat perbatasan Kulon Progo dan Bantul," dia menerangkan.

Atas peristiwa tersebut, jajaran Polres Kulon Progo berkoordinasi dengan Polres Bantul. Dan kini tersangka bersama barang bukti dibawa ke Polres Bantul untuk menjalani pemeriksaan.

"Pembunuhannya itu dini hari tadi, dan ditemukan pukul 07.30 WIB," tambahnya.

Berdasarkan keterangan dari tersangka, dia telah membunuh korban di Padukuhan Grojokan, Kalurahan Banguntapan, Kapanewonan Banguntapan. Korban dibunuh karena sering mem-bully atau merisak tersangka dengan ancaman akan dibunuh. Korban dibunuh dengan cara dijerat di lehernya menggunakan tali.

Usai membunuh, karena panik, tersangka langsung memasukkan korban ke dalam mobil dan dibuang di Kapanewonan Sedayu Bantul. Dari pemeriksaan petugas Puskesmas Sedayu, korban pembunuhan ini mengalami luka-luka lecet di kepala atas dan luka lecet di pelipis kanan.

Selain itu, korban juga mengalami luka lecet tekan, di bagian leher dan hidung mengeluarkan busa, luka memar di bagian dada, lidah menjulur sedikit, punggung belakang mengalami lecet. Korban diperkirakan meninggal sudah 6 jam sebelum ditemukan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.