Sukses

Manuver Petugas PLN Jabar Normalkan Arus Listrik yang Mati Akibat Angin Kencang

Sebanyak 41 gardu distribusi listrik terdampak angin puting beliung di wilayah Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Liputan6.com, Bandung - PLN UID Jawa Barat mengerahkan petugas perbaikan layanan listrik ke kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hal itu dilakukan untuk menormalkan pasokan arus listrik yang terganggu akibat terjangan angin kencang atau puting beliung, Minggu, 28 Maret 2021, pukul 16.34 WIB.

Menurut General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha, sebanyak 41 gardu distribusi listrik terdampak angin puting beliung di wilayah tersebut. Hingga kini, kondisi kawasan tersebut masih belum mendapatkan penerangan.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan saat ini, kami sedang mengupayakan penormalan agar listrik kembali menyala. Beberapa lokasi harus kami lakukan survei terlebih dahulu demi keamanan masyarakat," ujar Agung Nugraha dalam keterangan resminya, Minggu, 28 Maret 2021.

Agung mengatakan sampai dengan pukul 17.47 WIB, tersisa 10 gardu lagi yang masih diupayakan penormalannya. Agung menjelaskan pengerahan petugas perbaikan itu dilakukan, usai menerima laporan gangguan siang tadi.

Otoritasnya langsung mengupayakan manuver jaringan untuk mengantisipasi meluasnya dampak gangguan dan menerjunkan personel dan petugas pelayanan teknis.

"Bagi pelanggan yang ingin mengetahui informasi kondisi kelistrikan Jawa Barat, dapat mengakses informasi layanan dan pengaduan," kata Agung.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Angin Kencang

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memperkirakan kecepatan angin yang terjadi di Jalan Dipatiukur Kota Bandung dan Desa Mekarsaluyu Kabupaten Bandung mencapai 56 Kilometer per jam.

Peristiwa angin kencang pada pukul 15.57 WIB di wilayah Dipatiukur dan Desa Mekarsaluyu pada pukul 16.00 WIB itu menyebabkan pohon tumbang dan sejumlah rumah rusak.

"Berdasarkan hasil observasi BMKG Bandung kecepatan angin maksimum tercatat pada hari ini adalah 28 km/jam pada pukul 15.00 WIB. Namun, kenaikan kecepatan angin secara mendadak (gusty) yang tercipta oleh karena instabilitas atmosfer menyebabkan kecepatan angin dapat naik tiba-tiba," kata Kepala Stasiun Geofisika Badung Teguh Rahayu kepada Liputan6.com, Bandung, Minggu, 28 Maret 2021.

Teguh menjelaskan tambahan itu kurang lebih 10 knot–15 knot atau setara dengan 18,5 km per jam–28 km per jam. Sehingga hembusan angin (wind gust) yang terjadi bisa mencapai 56 km per jam.

Teguh mengatakan berdasarkan data sekunder menunjukan tidak ada pengaruh global maupun regional pada kejadian angin kencang. Alasannya, baik anomali SST, MJO dan gelombang ekuatorial tidak menunjukan pengaruh signifikan pada kondisi atmosferik lokal wilayah Bandung Raya.

"Kondisi atmosferik lokal yang tidak stabil lebih dominan. Tercatat perbedaan lebih dari 8 derajat Celsius pada suhu minimum dan maksimum yang tercatat hari ini. Kondisi ini sangat mendukung terjadinya puting beliung, karena sangat memengaruhi sirkulasi lokal dan perubahan tekanan lokal secara signifikan di wilayah Bandung," ungkap Teguh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.