Sukses

Cerita 3 Orang Terempas ke Sawah Saat Kilang Minyak Balongan Indramayu Meledak

Tiga orang korban ledakan hebat kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan Kabupaten Indramayu dikabarkan sudah ditemukan dan tengah dalam perawatan.

Liputan6.com, Indramayu - Tiga orang korban ledakan hebat kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan Kabupaten Indramayu dikabarkan sudah ditemukan dan tengah dalam perawatan di rumah sakit.

Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Dodi Dwi Endrayadi menyebut, tiga orang yang awalnya diduga hilang tersebut sudah dibawa ke rumah sakit di Jakarta. Ketiganya mengalami luka berat lantaran berada dalam radius cukup dekat dengan lokasi kilang yang meledak.

"Awalnya diduga hilang, tapi ternyata sudah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit di Jakarta," kata Dodi, Senin (29/3/2021).

Korban, kata dia, saat itu hendak pulang. Korban diketahui pulang dari pondok pesantren setelah ikut kegiatan malam Nisfu Syaban. Di jalan umum dekat kilang minyak Balongan tiba-tiba ada ledakan, sehingga tiga orang tersebut terempas ke sawah.

"Dirujuk ke rumah sakit di Jakarta karena mungkin di keterbatasan alat. Mungkin begitu meledak terdorong angin juga sehingga terempas. Untuk kondisi terkini korban saya belum dapat informasi lanjutan," ujar dia.

Dodi memastikan kondisi ketiga orang yang terempas tersebut dalam penanganan medis yang baik. Secara keseluruhan, korban ledakan dan kebakaran kilang minyak Balongan Indramayu di bawah tanggung jawab Pertamina.

Dodi menyebut, hingga saat ini jumlah korban akibat ledakan hebat kilang minyak Pertamina Balongan Indramayu 24 orang. Mereka 15 luka ringan, lima orang luka berat, tiga orang terempas, dan satu orang meninggal.

Dodi menyebut, saat ini jumlah pengungsi berkurang. Dari sebelumnya 914 jiwa menjadi 785 jiwa.

Pengungsi tersebar di tiga titik, yakni Pendopo Bupati Indramayu, Gedung Islamic Center Indramayu dan Aula Bumi Patra Indramayu.

"Satu orang tercatat meninggal dunia setelah ledakan terjadi," kata dia.

Dodi menyebut, warga yang meninggal tersebut karena serangan jantung. Warga bernama Mashadi Dulkodir (62) meninggal sesaat setelah ledakan hebat terjadi.

Sementara itu, diketahui jarak antara rumah korban meninggal dengan titik lokasi ledakan berada pada radius 500 meter.

"Untuk kerusakan belum didata dulu kami fokus kemanusiaan dulu karena untuk meninjau lokasi kerusakan harus ada assesment dan harus dibarengi PUPR. Kerugian belum hitung kalau sudah stabil boleh pulang," ujar Dodi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.