Sukses

Cerita Kabupaten Sorong Bisa Memiliki Rumah Sakit Bertaraf Internasional

Kini Kabupaten Sorong memiliki rumah sakit umum dengan 15 poliklinik rawat dan 21 dokter spesialis.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan sumber daya manusia (SDM) adalah agenda sangat penting di suatu daerah atau negara. SDM yang berkualitas akan memacu pengembangan secara berkelanjutan. Selain pendidikan, kesehatan juga menjadi aspek utama pembangunan SDM.

Terkait hal itu, Bupati Sorong Johny Kamuru menegaskan bahwa masalah kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintahannya sejak 2017 lalu. Terbukti saat pandemi sekarang ini, semua aspek relatif melambat bahkan sebagian terhenti karena ada ancaman gangguan kesehatan.

Untuk itu, salah satu programnya adalah memudahkan layanan kesehatan untuk masyarakat.

"Saya pun merelokasi pembangunan gedung rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Sorong di Kilometer 22, Kota Aimas," katanya, seperti dikutip dari Buku Johny Kamuru, Pemimpin yang Melayani.

Pembangunan gedung rumah sakit Kabupaten Sorong ini sesungguhnya telah lama dibangun sejak 1997 atau pada periode kepemimpinan Bupati John Piet Wanane. Namun, bangunan itu belum difungsikan. Sehingga, pada awal kepemimpinan, Johny bertekad memindahkan RSUD Kabupaten Sorong yang masih berada di Kampung Baru ke Kilometer 22, Kota Aimas. Alasannya sederhana, yaitu untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Sorong.

Pada awal 2018, kata dia, pihakya fokus melakukan berbagai pembenahan dan relokasi gedung RSUD itu dengan melengkapi berbagai fasilitas alat kesehatan dan terus memproses syarat-syarat pemindahan. Ternyata, melakukan relokasi rumah sakit dibutuhkan tahapan dan syarat yang berliku.

Sembari semua proses relokasi itu berjalan, RSUD difungsikan sebagai poliklinik. Setelah melewati perjuangan dan kerja keras, akhirnya RSUD Kabupaten Sorong berpindah ke Kota Aimas.

"Saya sangat bahagia saat meresmikan RSUD yang kemudian dinamakan RSUD John Piet Wanane itu. Setelah 15 tahun, saya bisa menghidupkan gedung yang pertama kali dirintis dan dicita-citakan John Piet Wanane pada 2003." "Saya juga terima kasih kepada para ahli waris karena telah menyetujui usulan pemerintah untuk menggunakan nama mendiang John Piet Wanane sebagai nama RSUD Kabupaten Sorong itu."

Johny mengusulkan penggunaan nama itu sebagai ungkapan terima kasih dan upaya melanjutkan cita-cita besar John Piet Wanane yang telah mencetuskan pembangunan rumah sakit ini. Johny masih ingat saat menjabat Kabid Anggaran, dia tahu persis cetusan ide pembangunan RSUD Kabupaten Sorong ini berlangsung debat sengit antara Bapak John Piet Wanane dan Bapak Achmad Hatari yang saat itu menjabat Kepala Bagian Keuangan.

Gagasan membangun rumah sakit itu sempat dimentahkan Bapak Achmad Hatari dengan alasan Kabupaten Sorong yang wilayahnya masih skala kecil tidak mungkin membangun rumah sakit bertaraf internasional. Namun, kata Johny, Wanane dengan komitmen yang kuat dan teguh, akhirnya memulai pembangunannya pada 2003 hingga dua tahun kemudian selalu masuk dalam anggaran daerah. Dan, jadilah gedung ini.

Akhirnya, pada Juli 2020, Johny bisa menuntaskan cita-cita Wanane itu. Kini, Kabupaten Sorong memiliki rumah sakit umum dengan 15 poliklinik rawat dan 21 dokter spesialis (patologi klinik, bio mikrobiologi, radiologi, dan gizi), dua orang dokter subspesialis (digestif dan konsul kandungan), 13 orang dokter umum, serta 2 orang dokter gigi dan mulut.

Juga, RS ini dilengkapi ruang rawat inap dengan 305 tempat tidur pasien dengan rincian: 226 tempat tidur pasien dewasa, 30 tempat tidur pasien bayi, dan inkubator sebanyak 49 unit.

Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan, Pemkab Sorong juga membangun gedung untuk Fakultas Kedokteran Universitas Papua (Unipa) yang telah dirintis Bupati Malak. Pusat dari universitas ini di Manokwari. Kampus di Aimas ini merupakan kampus kedua.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.