Sukses

Ridwan Kamil Jamin Tak Ada Pemberian Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa di Jabar

Untuk mempercepat jangkauan vaksinasi itu, ia pun mengajak kolaborasi dengan event organizer (EO) untuk menggelar vaksinasi massal.

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan target vaksinasi di provinsi yang dipimpinnya masih jauh dari target untuk mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok. Untuk mempercepat jangkauan vaksinasi itu, ia pun mengajak kolaborasi dengan event organizer (EO) untuk menggelar vaksinasi massal.

"Jawa Barat butuh 150 ribu per hari penyuntikan, ternyata puskesmas tidak memadai. Oleh karena itu kami butuh minimal 40 gedung besar untuk bisa memvaksin massal 2.000 orang per hari. Kami membuka EO-EO di Jawa Barat boleh bermitra dengan Pemprov Jabar menjadi penyelenggara vaksinasi massal," ujarnya dalam jumpa pers di Mapolda Jabar, Senin (15/3/2021).

Dengan kolaborasi ini, pihak Pemprov Jabar akan menyediakan vaksin Covid-19 dan tenaga penyuntikan. Sedangkan, dari EO selaku penyelenggara yaitu menyediakan fasilitas dan mengatur teknis pemberian vaksin.

"Kolaborasi ini kalau berhasil akan membuat Jawa Barat sukses dalam menjalankan vaksinasi. Tapi tanpa ada dukungan vaksinasi massal dengan jumlah yang banyak kami khawatir target tidak tercapai vaksin keburu kedaluwarsa," ujarnya.

Lebih jauh Emil, panggilan Ridwan Kamil mengatakan, jumlah penerima vaksin Covid-19 di Jabar berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan berada di peringkat pertama dibandingkan provinsi lain.

"Tadi pagi saya rapat dengan Kementerian Kesehatan kalau untuk vaksinasi profesi publik, kita Jabar peringkat satu paling banyak," ujarnya.

Namun, untuk vaksinasi sasaran lansia, Emil mengakui Jabar masih berada di urutan ketiga. "Oleh karena itu kita akan memaksimalkan penyuntikan di lansia," ucapnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksin yang Akan Kedaluwarsa Sudah Habis

Sementara itu, menanggapi soal vaksin Covid-19 buatan Sinovac batch 1 yang disebut akan kedaluwarsa pada 25 Maret mendatang, Emil mengatakan masyarakat tak perlu khawatir. Ia menyatakan penyuntikan vaksin di Jabar yang menggunakan vaksin kloter pertama itu akan disuntikkan pada 18 Maret 2021.

"Jadi vaksin itu produksinya beda-beda tanggalnya. Nah yang kemarin ramai di media itu di Jawa Barat yang tanggal 25 Maret kedaluwarsa, tanggal 18 itu sudah akan habis. Jadi jangan khawatir tidak ada di Jawa Barat memakai vaksin kedaluwarsa," katanya.

"Karena di tanggal 18 yang kedaluwarsa pertama itu sudah selesai dan tidak akan pernah kita melanggar prosedur itu," katanya menambahkan.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Dewi Sartika. Menurut Dewi, vaksin batch 1 di Jabar bakal habis pada 18 Maret mendatang.

"Aman, Insya Allah semuanya tanggal 18 sudah habis," ujarnya.

Sebelumnya, pelaksana tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan vaksin yang akan segera kedaluwarsa itu merupakan vaksin CoronaVac batch 1 yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis.

Vaksin-vaksin tersebut telah datang ke Indonesia pada Desember 2020 dan Januari 2021 yang diperuntukkan tenaga kesehatan.

Namun, vaksin tersebut telah diberikan seluruhnya kepada penerima vaksin sehingga tidak ada vaksin kedaluwarsa yang diberikan kepada penerima selanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.