Sukses

Jadi Korban Teror Kepala Anjing, Ketua LAM Pekanbaru Tetap Jalankan Amanah

Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Pekanbaru yang juga Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau bakal tetap menjalankan amanah meskipun sempat jadi korban teror kepala anjing.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Pekanbaru Muspidauan mengaku bakal tetap menjalankan amanah sebagai pimpinan meskipun sempat dihantui teror kepala anjing. Jaksa di Kejati Riau ini menyebut pemilihannya sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga LAM.

"Kita kan dipilih oleh pengurus LAM kecamatan, ada amanah yang diberikan tentu harus dijaga. Terpilih (menjadi ketua) karena pemilihan," kata Muspidauan, Jumat petang, 12 Maret 2021.

Muspidauan menjelaskan, pengangkatan sebagai Ketua LAM Riau Pekanbaru karena ada harapan dari masyarakat untuk mengembalikan lembaga di daerah Senapelan itu ke kodratnya.

"LAM sebagai penjaga maruah, sopan santun dan perilaku baik yang mengajak masyarakat hidup dalam suasana damai serta tenteram," kata Muspidauan.

Terkait teror kepala anjing yang dikaitkan dengan "ribut-ribut" kepengurusan di LAM Riau Pekanbaru, Muspidauan menyebut lebih baik ditanyakan ke pengurus LAM Riau.

"Karena LAM Pekanbaru itu termasuk dalam LAM Riau, mereka pelaku itu siapa? Kalau memang pengurus LAM, LAM yang mana?" kata Muspidauan.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Polisi

Di sisi lain, pria yang menjabat Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau ini mengapresiasi kepolisian atas tertangkapnya tiga dari lima pelaku teror kepala anjing di rumahnya. Dia berharap aktor utama yang masih buron segera tertangkap.

"Harapannya sampai tertangkap aktor intelektual, semuanya diserahkan ke penegak hukum," ucap Muspidauan.

Muspidauan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi dan menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat. Dia juga yakin pihak-pihak yang ingin melakukan hal serupa akan berpikir dua kali.

"Karena ini kan bukan kita sendiri, terhadap masyarakat Riau mungkin saja bisa terjadi, dengan tindakan tegas kepolisian bisa ciut nyalinya," kata Muspidauan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.