Sukses

Bocah 3 Tahun Tewas Terbakar Usai Bermain Korek Api Gas di Kamar

Seorang bocah di Pekanbaru tewas terbakar setelah korek api gas yang dimainkannya menyambar kasur.

Liputan6.com, Pekanbaru - Duka mendalam menyelimuti Linda Umi Kalsum. Perempuan 40 tahun yang tinggal di Jalan Pembina, Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru itu kehilangan anaknya berusia 3 tahun saat rumahnya terbakar.

Bocah bernama Fauzan itu tak tertolong setelah api melalap isi rumah. Saat kebakaran terjadi, korban bersembunyi di lemari sehingga petugas pemadam dan warga tak mengetahui keberadaannya.

Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, kebakaran diduga karena korban bermain korek api gas di kamar. Api dari mancis itu menyambar kain di kasur.

"Ibu korban dan kakaknya saat kejadian ada di ruang tamu," kata Nandang, Senin siang, 8 Maret 2021.

Ibu dan kakak korban lebih dulu menyelamatkan diri keluar rumah. Saat api kian membesar, ibu korban tak melihat korban di luar rumah.

"Warga dan petugas sempat membobol dinding kamar, setelah itu terlihat korban di lemari sudah terbakar," kata Nandang.

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi.

"Ibu ini single, tidak ada suami, hidup bersama korban dan ada satu lagi anaknya," kata Nandang.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mohon Bantuan

Sementara itu, Lurah Lembah Sari Syaifullah sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Riau terkait kejadian ini. Dia berharap ada bantuan untuk ibu korban karena rumahnya sudah hangus terbakar.

"Sebelumnya ini juga rumah bantuan, dengan kejadian ini diharapkan ada bantuan rumah layak huni," kata Syaifullah.

Syaifullah menyebut ayah korban sudah lama tidak pulang. Selama ini, ibu korban hidup sendiri dan bekerja dengan membantu warga sekitar.

"Ini termasuk keluarga tidak mampu, sudah ada terdata," kata Syaifullah.

Syaifullah berharap pemerintah membangun rumah kembali untuk ibu korban. Tentunya rumah lebih layak sehingga korban bisa melanjutkan hidup setelah kepergian anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.