Sukses

Banjir Bikin Harimau Pelalawan Cari Makan di Kebun Sawit Perusahaan

Harimau sumatra di Kabupaten Pelalawan keluar dari habitatnya untuk mencari makan di kebun sawit perusahaan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Curah hujan tinggi beberapa bulan lalu membuat harimau sumatra di Suaka Margasatwa Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, keluar dari sarangnya. Si Datuk Belang masuk ke kebun sawit milik perusahaan dan meninggalkan jejak di sejumlah lokasi.

Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andre Hansen Siregar membenarkan kemunculan harimau sumatra ini. Kamera pemantau sudah dipasang di lokasi harimau meninggalkan jejak.

"Harimau itu dilaporkan muncul di PT Gandahera Hendana, itu HGU perkebunan sawit," kata Andre, Selasa siang, 2 Maret 2021.

Dari penelusuran tim mitigasi di perusahaan itu, harimau sumatra diperkirakan menuju ke hutan tanaman industri. Lokasi itu berdekatan dengan Suaka Margasatwa Kerumutan.

"Suaka Margasatwa itu memang habitat harimau," kata Andre.

Dari penilaian tim mitigasi di lokasi, harimau itu memang keluar dari habitatnya. Pasalnya, bulan lalu sering terjadi hujan di Suaka Margasatwa Kerumutan sehingga lokasi itu kebanjiran.

Harimau itu keluar mencari daerah kering untuk keberlangsungan hidup. Salah satunya mencari makanan di daerah kering karena banjir juga membuat mangsa pindah ke lokasi lain.

"Kemungkinan besar satwa mencari pakan sampai ke kebun perusahaan," kata Andre.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Wajar

Menurut Andre, harimau sumatra keluar dari habitat sangat wajar karena areal perusahaan masih dekat dan masuk ke daerah jelajahnya. Oleh karena itu, pekerja kebun perusahaan diminta waspada.

"Kalau beraktivitas tetap waspada, jangan sendirian di kebun," harap Andre.

Berdasarkan temuan jejak di kebun perusahaan, tim menyimpulkan harimau itu sendirian. Diperkirakan sudah dewasa melihat besaran jejak yang ditinggalkan di lokasi.

"Sudah dipasang dua kamera pengintai di perlintasan itu, kalau terekam baru bisa dipastikan ukuran harimau," kata Andre.

Andre sudah meminta perusahaan memasang plang peringatan di lokasi yang dilintasi harimau. Ini sebagai peringatan kepada pekerja agar tidak bekerja sendiri di kebun.

"Semacam papan larangan beraktivitas karena perlintasan harimau, kalaupun bekerja harus ada teman," kata Andre

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.