Sukses

Nurdin Abdullah Tersangka KPK, Andi Sudirman Sulaiman Jabat Plt Gubernur Sulsel

Andi Sudirman Sulaiman kini tengah menunggu Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri. Meski begitu sebenarnya sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dirinya kini telah berstatus pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan

Liputan6.com, Makassar - Pasca-penetapan Nurdin Abdullah sebagai tersangka dalam kasus suap dan gratifikasi usai operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengambil alih tugas pemerintah sebagai penjabat atau pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan.

Andi Sudirman Sulaiman kini tengah menunggu Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri. Meski begitu sebenarnya sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dirinya kini telah berstatus pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan.

"Tadi pak Mendagri telepon SK-nya sementara dibuat. Tapi secara undang-undang sebenarnya sudah menetapkan itu, Plt sudah otomatis. SK tetap ada, mungkin hari ini sudah selesai, cuman masalah prosedur kan hari libur mungkin besok," kata Sudirman di Rumah Jabatannya, di Jalan Yusuf Daeng Awing, Minggu (28/2/2021).

Sudirman menuturkan bahwa dirinya mengambil alih tugas Gubernur Sulawesi Selatan hanya bersifat sementara. Hal itu untuk mengisi kekosongan jabatan sembari menunggu proses hukum yang tengah dijalani Nurdin Abdullah rampung.

"Karena sistem pemerintahan dan pelayanan harus tetap berjalan, utamanya apa-apa yang menjadi prioritas sebagaimana visi dan misi kami," jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hal-hal yang Akan Dilakukan

Adik kandung mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini mengaku akan berfokus pada penanganan Covid-19. Selain itu dirinya juga akan berfokus memulihkan perekonomian yang carut marut akibat dari pandemi.

"Kita tentu akan prioritaskan program strategis yang dicanangkan, termasuk yang paling utama penangan pandemi covid, dan pemulihan ekonomi masyarakat. Kemudian pembangunan yang merata di seluruh wilayah, pelayanan masyarakat harus tetap jalan," ujar dia.

Dalam waktu dekat dirinya akan mengumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta jajaran terkait untuk melihat sejauh mana perkembangan kerja yang dicanangkan bersama Nurdin Abdullah.

Sudirman pun mengimbau agar jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tetap tenang dan tetap dapat fokus bekerja untuk warga Sulawesi Selatan.

 

3 dari 3 halaman

Evaluasi Penuh

Ia memastikan akan mengevaluasi kembali prosedur dalam pelaksanaan-pelaksanaan tugas dirinya sebagai Plt Gubernur Sulawesi Selatan. Evaluasi itu pun diutamakan pada sistem pengadaan barang dan jasa.

"Apa yang kurang di sana dan apa yang sudah baik tentunya akan ditingkatkan," tegasnya.

Demi mewujudkan program Sulawesi Selatan bersih melayani, Sudirman mengaku akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal itu dilakukan demi meminimalisir human eror di tubuh pemerintahan.

"Kita ketatkan prosedur, tentunya dengan transparan. Ketika tidak mengikuti prosedural, itu akan membahayakan diri kita sendiri, kita sudah maksimal kemarin, dan tentu kita akan maksimalkan lagi," tukasnya.

Sudirman mengaku prihatin atas musibah yang menimpa Nurdin Abdullah. Ia mengatakan bahwa selama ini Nurdin Abdullah telah membangun Sulsel dengan penuh semangat

"Tentu turut berempati dan tentu prihatin atas kasus yang menimpa pak gubernur. Semua orang punya aib dan punya salah. Selama ini Pak gubernur sudah semangat membangun," imbuhnya.

Meski begitu, ia mengaku sangat menghargai proses hukum. Ia pun meminta untuk mengirimkan doa agar Nurdin Abdullah diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi ujian tersebut.

"Tentu kita hanya bisa memperbanyak doa, agar diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini. termasuk saya menjadi Plt itu ujian juga dan sebaik-baik orang yang diuji adalah bagaimana meminta pertolongan kepada Allah," paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.