Menembus Hutan, Bergelayutan Bak Tarzan dan Bersyukur Menikmati Keindahan Nyarai

Pemandangan air terjun Nyarai. (Instagram.com @rimbasatuawan)

Liputan6.com, Padang Pariaman - Sumatera Barat tak henti-hentinya menyuguhkan keindahan alamnya, bahkan sejumlah destinasi wisata di daerah ini tak kalah dengan destinasi wisata di luar negeri. Salah satunya Air Terjun Nyarai.

Air terjun Nyarai disebut-sebut mirip dengan Grand Canyon yang ada di Amerika Serikat. Tebing dengan bebatuan yang menjulang dan air terjun menawan siap memanjakan mata siapa saja yang datang.

Berada di Hutan Gumaran, Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat air terjun ini cukup sulit dijangkau. Bagi yang suka adventure, sangat cocok berkunjung ke sini.

Menembus hutan belantara, tantangan siap menanti sepanjang perjalanan menambah sensasi petualangan yang cukup menguji adrenalin.

Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam, tergantung bagaimana kondisi di lapangan. Liputan6.com mengingatkan Anda yang ingin berkunjung, agar menyiapkan fisik dan stamina agar tidak sampai kelelahan di tengah jalan.

Lelah selama perjalan, akan terbayar begitu sampai di lokasi. Siapa menyangka, di balik rimba belantara, terpampang pemandangan yang eksotis.

Panorama alam yang menghijau, air terjun, dan deretan bebatuan tinggi nan eksotis seolah menghipnotis mata. Konon, sumber di sini takkan pernah kering meski di musim kemarau, dan perairannya juga nampak bercorak kehijauan.

Namun saat musim hujan, sebaiknya tidak datang ke Air Terjun Nyarai, lantaran airnya bisa terlihat keruh dan arus juga lebih deras deras.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

borobudur

2 dari 2 halaman

Menghabiskan Waktu di Nyarai

Bebatuan besar di depan air terjun ini membentuk sebuah kolam. Uniknya lagi, di sini juga banyak ikan, Bagi Anda yang suka memancing, bisa menyalurkan hobi.

Beragam aktivitas bisa dilakukan di Nyarai, seperti berenang, aksi lompat dari tebing dan meniru gerakan Tarzan, bergelayutan di akar pohon juga bisa jika Anda ingin menguji adrenalin.

Jangan lupa membawa bekal makan siang dan camilan, karena usai berenang tentunya perut akan keroncongan.

Salah seorang pelancong asal Jakarta, Fauzan (26) mengatakan untuk menuju air terjun ini, ia didampingi seorang pemandu.

"Setelah semua urusan administrasi beres, dan seorang pemandu ditugaskan menemani perjalanan kami, barulah perjalan dimulai," ujarnya.

Ia dan teman seperjalananya sangat menikmati pemandangan dan petualangan di Air Terjun Nyarai, karena lokasinya yang masih alami dan menantang.