Sukses

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jabar 24 dan 25 Februari 2021

BMKG Bandung memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Barat hujan lebat pada 24 dan 25 Februari 2021.

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memprediksi selama dua hari ke depan, 24 dan 25 Februari 2021, sejumlah wilayah Jawa Barat akan berpotensi hujan lebat yang berdampak pada banjir dan banjir bandang.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, pihaknya mencatat sebagian besar wilayah Indonesia atau 95,6% dari 342 zona musim saat ini telah memasuki musim hujan.

Adapun di Jawa Barat, puncak musim hujan 2020/2021 diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2021. Sedangkan, wilayah Bandung raya telah memasuki akhir puncak musim hujan pada akhir dasarian III Februari 2021.

"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer laut tingkat regional terkini, terpantau adanya perlambatan massa udara (konvergensi) di sebagian besar wilayah Jawa Barat dan belokan angin (shearline) di Jawa Barat bagian barat," tutur Rahayu dalam keterangan tertulis, Selasa (23/2/2021).

Ia menyebutkan, pengaruh Monsun Asia di wilayah Jawa Barat masih kuat yang berdampak pada masih kuatnya aktivitas konvektif di pesisir utara hingga timur laut dan tenggara Jawa Barat yang dapat merambat ke wilayah tengah Jabar. Terpantau juga terdapat pusat tekanan rendah di utara Australia.

Kondisi dinamika atmosfer lokal juga sedang tidak stabil di mana lifted Index bernilai -3 hingga -7 dan K Index > 35, terutama di menjelang siang hingga sore hari.

Selain itu, masih tingginya kelembapan relatif (RH masih berkisar antara 80-100% terutama pada siang hingga malam hari) juga disertai dengan kondisi atmosferik regional di atas berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Jawa Barat terutama di wilayah pesisir utara dan tenggara Jawa Barat.

"Serta meningkatkan juga potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang pada siang hingga malam hari. Dan berpotensi terjadi hujan ringan pada dini hari," ujar Rahayu.

Dengan kondisi demikian, BMKG memprediksi sejumlah daerah di Jawa Barat yang berpotensi banjir atau banjir bandang dengan status siaga dan waspada selama dua hari pada 24-25 Februari 2021.

"Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang, berlaku tanggal 24 -25 Februari 2021, potensi dampak dengan status siaga dan waspada untuk wilayah Jawa Barat," ujar Rahayu.

Berdasarkan daftar yang dikeluarkan BMKG, daerah yang berstatus siaga pada 24 Februari 2021 adalah Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur. Sedangkan, pada 25 Februari yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang bagian utara.

Adapun daerah berstatus waspada pada 24 Februari yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Majalengka, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, dan Kabupaten Garut.

"Kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat berstatus waspada, kecuali Kabupaten Sukabumi," ujar Rahayu.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Hal yang perlu diwaspadai oleh masyarakat saat ini adalah tetap tenang dan waspada, serta mencari informasi resmi kebencanaan dari pihak yang berhubungan langsung seperti BNPB, BMKG, Tagana, TNI/Polri dan aparat pemerintahan setempat.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Tanah Longsor

Selain banjir, Rahayu juga menyebutkan wilayah Jabar juga harus waspada terhadap potensi longsor. Sejumlah titik rawan longsor tersebut tersebar di tujuh daerah.

Di Kabupaten Sukabumi, wilayah rawan longsor berada di Kecamatan Nyalindung, Cicurug, dan Gegerbitung. Sedangkan di Kabupaten Bogor meliputi Kecamatan Bogor Selatan, Ciawi, Cigombong, Cisarua, Nanggung, Cigudeg, dan Sukamakmur.

Sementara di Kabupaten Subang wilayah rawan longsor terdapat di bagian selatan. Di Kabupaten Garut, wilayah yang terdapat ancaman longsor di Kecamatan Talegong. Sedangkan di Kabupaten Bandung wilayah selatan.

BMKG juga menyebut wilayah Kabupaten Majalengka terutama wilayah Kecamatan Cikijing dan Talaga harus waspada terhadap potensi longsor. Sedangkan, di Kabupaten Sumedang meliputi wilayah Kecamatan Cimanggung, Jatinangor, Sumedang Selatan, dan Tanjungkerta.

Rahayu mengimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti tanah longsor.

"Bagi yang sedang dalam perjalanan di jalan raya, apabila terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir, diharap segera menepi dan masuk ke gedung, hindari berlindung di bawah pohon besar pada kondisi demikian, menjauhi tebing jika berada di wilayah yang berbukit. Ketika terjadi hujan yang ekstrem ataupun hujan sedang dengan durasi lama harap menjauhi aliran sungai yang berpeluang meluap," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.