Sukses

'Karena Kenyang Adalah Hak Segala Bangsa', Bus Indowareg Bawa Kebahagiaan untuk Warga Klaten

Bus Indowareg, food bus, tersebut membagikan makanan gratis kepada warga Klaten yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19.

Klaten - Bus bertuliskan Indowareg dengan logo telur ceplok di tengahnya menjadi perhatian warga Klaten sepekan terakhir. Pasalnya, bus itu sering berhenti di ruang publik untuk membagikan makanan dan minuman gratis kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Karena kenyang adalah hak segala bangsa," demikian slogan yang terpampang jelas pada bodi bus tersebut. Food bus tersebut memang membagikan makanan gratis kepada warga yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19.

Warung makan gratis itu diciptakan para pengusaha muda Klaten yang tergabung dalam komunitas Semangat (sedekah menebar manfaat). Ide warung makan gratis muncul didasari rasa keprihatinan mereka dampak pandemi Covid-19.

"Kebetulan kami punya hobi yang sama yakni gowes. Ketika berkeliling itu banyak melihat orang di pinggir jalan jualan sepi, ada pula yang tidak punya pekerjaan, kemudian driver ojol sepi orderan. Dari hal tersebut, kami memiliki keinginan bagaimana cara membantu sesama tanpa melukai perasaan," kata Humas Semangat, Agung Firdaus, saat ditemui Solopos.com, di Kecamatan Delanggu, Kamis (18/2/2021).

Belasan pengusaha muda anggota Komunitas Semangat itu lantas merancang kegiatan sosial hingga muncul kesepakatan untuk berbagi makanan yang menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Mereka pun kemudian meluncurkan food bus Indowareg yang berkeliling di wilayah Klaten.

"Saat ini banyak melihat warung makan gratis. Kami berpikir kalau warungnya hanya di satu tempat yang datang ya itu-itu saja. Kebetulan ada teman yang memiliki bus, namun menganggur. Akhirnya kami pinjam dengan sistem sewa selama setahun dan dimodifikasi menjadi food truck," kata dia.

Mereka pun sepakat mengusung nama atau merek Indowareg kepanjangan dari Indonesia wareg (kenyang). Hingga pada Jumat (12/2/2021), warung makan gratis itu beroperasi perdana di halaman Masjid Raya Klaten menyalurkan makanan gratis.

Kegiatan berlanjut pada hari-hari berikutnya dengan berpindah lokasi dan pada Jumat (19/2/2021) berlokasi di simpang tiga Masjid Mlinjon, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah. Bus itu pun sudah memiliki jadwal lokasi penyaluran sedekah berupa makanan selama sebulan.

Sumber dana sedekah berasal dari donasi dari berbagai kalangan. Dari donasi itu, jumlah makanan yang disedekahkan dari hari ke hari terus meningkat. Awalnya hanya 100 paket makanan yang dibagikan. Pada Jumat, jumlah makanan yang disedekahkan mencapai 500 paket.

 

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Antre

Bus Indowareg yang membagikan makanan gratis di Klaten, Jawa Tengah, ramai diserbu warga. Bus tersebut awalnya beroperasi di halaman Masjid Raya Klaten.

Kegiatan berlanjut pada hari-hari berikutnya dengan berpindah lokasi dan pada Jumat (19/2/2021) berlokasi di simpang tiga Masjid Mlinjon, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah.

 

Warung makan gratis itu tak sekadar membagikan makanan. Bus Indowareg menggandeng warung serta katering di Klaten yang terdampak pandemi Covid-19 (di luar pengusaha kuliner yang terlibat dalam pengelolaan Indowareg). Para pemilik warung dan katering itu mereka kontrak menyajikan makanan.

Saat ini, ada 10 mitra yang sudah bekerja sama menyediakan menu sehari-hari dengan nilai per paket makanan Rp10.000. Ke depan, pengelola Bus Indowareg Klaten berharap bisa menggandeng warung di sekitar tempat yang menjadi lokasi pembagian untuk menjadi mitra mereka.

Meski warung makan gratis, Indowareg dikelola secara profesional dan terorganisir. Pengelolaannya menggunakan kaidah manajemen resto mulai dari konsep warung, desain, branding, menu, hingga pengemasan.

"Ada karyawan yang kami sewa dan gaji secara resmi. Saat ini ada dua orang," kata dia.

Begitu pula dengan pengelolaan donasi. Dana yang masuk 100 persen disalurkan menjadi paket nasi. Sementara, seluruh operasional kegiatan Bus Indowareg Klaten ditopang komunitas. Mereka berencana membuat website sebagai media mereka untuk menyampaikan laporan kinerja dan keuangan.

Agung menggarisbawahi kegiatan Indowareg tak terkait dengan suku, agama, ras, ataupun ormas tertentu. Pun halnya dengan produk-produk tertentu termasuk dari para inisiatornya. Mereka membuka diri bagi siapapun yang ingin bergabung dan berdonasi tanpa melihat latar belakang.

Agung hanya berharap gerakan itu bisa terus berlanjut dan berkembang untuk membantu sesama. Dari gerakan itu diharapkan semakin banyak warga yang terbantu tercukupi hak dasar mereka yakni kenyang seperti slogan yang terpampang pada bodi bus Indowareg.

“Banyak respon yang kami terima. Salah satunya harapan gerakan ini semangatnya jangan sampai meredup dan semakin bisa menggerakkan hati para donatur,” kata dia.

Pelaksana tugas (Plt) Camat Delanggu, Joko Suparjo, mengapresiasi gerakan warung Indowareg. “Ini ide cerdas, berbuat megumpulkan dana dari donatur kemudian dibelanjakan ke warung yang pasti kena imbas pandemi Covid-19, dan dibagikan gratis ke masyarakat yang pasti terdampak Covid-19. Ide yang bagus dari kumpulan anak muda Klaten,” kata dia.

Salah satu driver ojek online, Deni, bersyukur banyak bermunculan gerakan-gerakan untuk membantu sesama terutama memenuhi kebutuhan makan di tengah pandemi Covid-19 tak terkecuali yang dilakukan melalui bus Indowareg.

"Setidaknya melalui kegiatan ini bisa menghemat pengeluaran," kata Deni saat ditemui seusai kegiatan Indowareg di Tonggalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.