Sukses

Teror Monyet Ekor Panjang di Pekanbaru, Menjahili Warga hingga Tidur di Masjid

Sudah satu warga Kelurahan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, mendapat teror kawanan monyet ekor panjang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah sebulan warga RT 01 RW 18, Kelurahan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, mendapat teror kawanan monyet ekor panjang. Primata ini mendatangi perumahan warga empat kali dalam sehari bahkan tidur di salah satu masjid.

Ketua RT 01 Aji Kuncoro menjelaskan, teror kawanan monyet ini berlangsung sejak Januari lalu. Awalnya, warga menganggap biasa, tapi lama kelamaan kawanan satwa berbulu ini mulai merusak tanaman warga.

"Bahkan sudah masuk ke rumah, ada juga warga yang sedang jalan dilompati monyet," kata Aji, Rabu siang, 17 Februari 2021.

Aji menceritakan, di daerahnya dari dulu memang terdapat monyet. Namun, jumlahnya sempat berkurang dan kemudian bertambah lagi hingga puluhan ekor dengan ragam ukuran.

"Berkembang biak, dari lima ekor menjadi hingga 15 ekor dari yang besar dan kecil-kecil," terang Aji.

Aji berharap pihak berwenang membantu warga mengusir kawanan monyet ini karena sudah meresahkan. Apalagi, di daerah itu ada lima sekolah dasar.

Menurut Aji, sekolah-sekolah di sana juga mengeluh karena monyet sering memanjat loteng. Ada ketakutan dari guru hingga murid karena terkadang monyet turun memasuki perkarangan.

"Kadang monyetnya tidur di masjid sampai malam hari, membuat suara gaduh di masjid," kata Aji.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pergi dan Datang Lagi

Aji menyebut salah satu sekolah pernah meminta bantuan petugas pemadam kebakaran. Beberapa lokasi tempat monyet bermain sudah dibersihkan.

"Namun yang namanya monyet, binatang liar, datang lagi, malah tambah banyak," kata Aji.

Warga setempat juga pernah meminta bantuan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Sejumlah petugas datang memasang jerat sangkar untuk menangkap monyet.

Hanya saja, kawanan monyet itu kompak. Ketika yang masuk jerat adalah anak monyet, yang lain datang membuka jerat dan melepaskan kawanannya.

"Pernah anaknya tertangkap, datang monyet besar jantan membuka kandang itu. Sambil ngamuk-ngamuk berteriak," jelas Aji.

Aji takut kalau nantinya ada warga yang digigit. Apalagi bekas gigitan monyet itu rentan membawa penyakit rabies sehingga berbahaya bagi masyarakat.

"Ada anak kecil yang digigit, untung enggak berbekas karena pakai celana tebal," ucap Aji.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.