Sukses

Lihat Ibunya Tewas Gantung Diri, Bocah 7 Tahun di Banyuasin Lari Ketakutan

Sungguh miris, bocah 7 tahun di Banyuasin Sumsel menjadi saksi mata ibunya tewas gantung diri di seutas tali tambang.

Liputan6.com, Palembang - Trauma mendalam dialami oleh AT, bocah berusia 7 tahun asal Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), karena melihat ibunya sudah tewas gantung diri.

Dari informasi yang diperoleh, pelajar kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Banyuasin Sumsel tersebut, pertama kali melihat kondisi ibunya EM (30), tergantung di seutas tali tambang dalam kondisi tak bergerak.

Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Sukomoro Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumsel, di rumah orangtua EM, pada hari Selasa (16/2/2021) subuh.

Karena belum terlalu mengerti apa yang terjadi, AT langsung berlari ketakutan ke rumah tetangganya (38), Saodah, agar mau diajak melihat ibunya.

"AT bilang ke Saodah, ‘tolong lihat ibu saya, kenapa dia’. Saodah pun langsung ke rumah AT," ujar tetangga korban, Misti saat diwawancarai di RS Bhayangkara M Hasan Palembang Sumsel.

Saat melihat kondisi EM yang terbujur kaki dengan kondisi leher terlilit tali tambang di rumah orangtua korban di Banyuasin, membuat Saodah terkaget dan sempat syok.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Ada Petanda

Dia langsung membawa AT ke rumah tokoh masyarakat di kampung tersebut, serta melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian terdekat.

Misti mengatakan, dirinya tidak mengetahui apa yang membuat EM nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Padahal sehari-hari, tidak ada gelagat mencurigakan dari EM. Bahkan warga Banyuasin tersebut, sering bertutur sapa dengan tetangga sekitar.

 

3 dari 3 halaman

Murni Bunuh Diri

“Aktivitasnya sehari-hari kerja serabutan. Tapi saya kurang tahu, kenapa dia bisa berbuat seperti itu. Biasanya baik-baik saja,” katanya.

Sementara itu, Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang Indra Sakti Nasution menuturkan, jenazah EM tiba di bagian ruang forensik rumah sakit, pada Selasa pagi, sekitar pukul 08.15 WIB.

"Ini murni bunuh diri, karena dari visum luar yang dilakukan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik. Dari tubuh korban juga, ada bekas luka jeratan di bagian leher karena gantung diri," ungkapnya.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku&hl=in&gl=US

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.