Sukses

6 Bulan Dihantam Pandemi Covid-19, Jumlah Penduduk Miskin di Banten Naik

Penduduk miskin di Banten bertambah dari 5,29 persen pada Maret 2020, menjadi 6,63 persen pada September 2020.

Liputan6.com, Serang - Penduduk miskin di Banten bertambah dari 5,29 persen pada Maret 2020, menjadi 6,63 persen pada September 2020. Artinya, ada kenaikan sekitar 81.000 penduduk miskin hanya dalam enam bulan saat pandemi Covid-19.

"Penduduk miskin pada Maret 2020 berjumlah 775,99 ribu orang. Di bulan September 2020, menjadi 857,64 ribu orang," kata Kepala BPS Banten, Adhi Wiriana, Senin (15/2/2021).

Berdasarkan data BPS, masyarakat perkotaan paling terdampak pandemi Covid-19. Dari data BPS terlihat, pada Maret 2020, penduduk miskin di kota hanya ada 5,03 persen. Kemudian pada September, menjadi 5,85 persen, atau naik sekitar 0,82 persen.

Sedangkan masyarakat pedesaan, penduduk miskin ada 8,18 persen, pada September menjadi 8,57 persen atau naik 0,39 persen.

"Penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 67,31 ribu orang, dari 472,84 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 540,15 ribu orang pada September 2020. Di pedesaan naik sebanyak 14,35 ribu orang dari 303,14 ribu orang pada Maret 2020, menjadi 317,49 ribu orang pada September 2020," katanya.

Faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Banten selama periode Maret - September 2020 adalah laju pertumbuhan ekonomi triwulan ke-3 yang minus 5,77 persen. Lebih rendah dibanding triwulan ke-1 sebesar 3,09 persen.

Kemudian inflasi pedesaan sebesar 0,38 persen sepanjang Maret hingga September 2020. Pengangguran terbuka pada Agustus 2020 sebesar 10,64 persen, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 8,11 persen.

Masyarakat yang ekonominya sangat terdampak akibat pandemi covid-19 ada di Tangerang Raya, Serang dan Cilegon. Karena berada di daerah industri dan perkotaan.

"Di Banten ini wilayah perkotaan relatif banyak kawasan perindustrian seperti Tangerang Raya, Cilegon, Serang dan sebagainya. Jadi lebih terdampak pandemi dibandingkan pedesaan. Ternyata untuk garis kemiskinan daerah perkotaan itu, membelikanya untuk rokok kretek dan ini harus kita waspadai," ujarnya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.