Sukses

Potensi Semburan Gas, Warga Tenayanraya Jangan Sembarang Bikin Sumur Bor

Pemerintah Provinsi Riau menyatakan Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, terdapat potensi gas rawa sehingga berpotensi ada semburan gas.

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau mengingatkan masyarakat di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, khususnya di daerah rawa, untuk tidak sembarangan membuat galian sumur bor. Ini berdasarkan pelajaran dari semburan gas yang memuntahkan material lumpur dan batu di Pesantren Al Ihsan yang berawal dari sumur bor.

Menurut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Riau Indra Agus Lukman, di kecamatan tersebut banyak potensi gas rawa. Hal ini membuat sumber air bersih cukup sulit dicari meskipun sudah menggali hingga ratusan meter.

"Pihak pesantren sudah paham, tinggal masyarakat lain karena kondisi Tenayan ini tidak bisa diambil air dengan sumur bor," kata Indra di Pekanbaru, Senin siang 15 Februari 2021.

Indra menjelaskan, potensi gas rawa di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, terdapat dari arah lembah hingga ke pinggir sungai tak jauh dari pesantren itu.

"Kalau dilihat dari cekungan air, itu sangat sulit, lebih baik tidak mengebor," kata Indra.

Meskipun banyak potensi gas rawa, Indra menyebut sumber daya mineral itu tidak bisa dimanfaatkan. Pasalnya, gas rawa itu tidak bisa mencukupi diolah menjadi sumber daya gas.

"Kandungan gas rawa cukup besar di sini tapi tidak bisa dimanfaatkan," kata Indra.

Daerah tersebut diproyeksikan menjadi pusat pemukiman penduduk. Apalagi Wali Kota Pekanbaru sudah membangun pusat perkantoran di Jalan Badak yang tak jauh dari lokasi pesantren.

Terkait ini, Indra menyampaikan Pemerintahan Kota Pekanbaru sudah pasti memikirkan langkah ke depannya. Salah satunya dengan pemanfaatan Perusahaan Daerah Air Mineral atau PDAM untuk penyediaan air bersih.

"Semuanya bisa terlaksana kalau masyarakat membantu, hindari sumur bor di sekitar lokasi ini," kata Indra.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.