Sukses

Pagi di Pantai Taula'a, Keindahan yang Nyaris Terlupakan karena Pandemi

Desa kecil di Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, bernama Taula'a, ternyata punya destinasi wisata pantai yang memukau.

Liputan6.com, Gorontalo - Saat mendengar nama Desa Taula'a disebut, pasti yang pertama kali terbayang di kepala warga Kabupaten Gorontalo adalah keindahan pantai. Bagaimana tidak, di desa kecil di Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo ini terdapat pantai menawan, lengkap dengan pasir putih dan pemandangan bawah laut yang aduhai.

Untuk datang melancong ke tempat ini sangat mudah. Wisatawan bisa menggunakan kendaran roda dua dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan dari pusat kota Kabgor.

Pandemi Covid-19 yang menghantam telak sektor pariwisata Indonesia, sempat membuat keindahan Pantai Taula'a terlupakan. Pantai terlihat sepi tanpa pengunjung dan tampak tak terawat. 

Keindahan Pantai Taula'a mulai mencuri fokus lagi setelah salah seorang traveler mengunggah keindahan pantai tersebut di media sosial. Dua tahun sempat terlupakan dan tak terawat, pariwisata di Pantai Taula'a mulai bernapas kembali.

Garis Pantai Taula'a yang berbentuk unik menjadi salah satu sisi menarik yang perlu dieksplore. Dari ketinggian, pantai yang berada di kawasan Teluk Tomoni ini berbentuk huruf 'U' dan menghadap ke selatan perairan Gorontalo.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pohon Kelapa yang Berjejer

Secara keseluruhan, garis Pantai Taula'a mencapai 3 kilometer. Sepanjang pantai wisatawan bisa merasakan lembutnya pasir putih dan birunya laut. 

"Bentuk pantainya unik, pasirnya juga putih" kata Wawan Tangahu, seorang wisatawan kepada Liputan6.com.

Pohon kelapa yang berjejer di sepanjang tepi pantai, kata Wawan, juga menjadikan pantai ini punya kesan yang berbeda.  

"Kesannya dapat, di sekitar pantai di kelilingi gunung yang masih ditumbuhi pepohonan hijau yang masih asri," katanya.

Sutrisno Djunaidi, wisatawan lainnya mengatakan, sangat disayangan pantai seindah ini namun tidak ada pengelolanya. Seharusnya, kata Djunaidi, pemerintah daerah mau berinovasi dan mengambil langkah untuk mengelola pantai tersebut. Sebab pariwisata bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat lokal, selain meningkatkan PAD.

"Mudah-mudahan wisata ini bisa dirawat dengan baik, kalau ini bisa dikelola saya yakin dan percaya bisa menumbuhkan ekonomi dari sektor pariwisata Kabgor," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.