Sukses

Jadi Lumbung Pangan Nasional, Kabupaten Sukamara Kejar Ketersediaan 10 Ribu Sapi

Peternakan Sukamara Ranch merupakan bagian dari program lumbung pangan nasional yang digagas pemerintah Jokowi. Program ini diharapkan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan ketersediaan pangan, terutama daging sapi.

Liputan6.com, Palangka Raya - Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah dinilai cukup berhasil dalam menjalankan program lumbung pangan nasional. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja ke Sukamara Ranch di Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara.

"Kita mengapresiasi kinerja pemerintah Kabupaten Sukamara, yang cukup bagus dalam menjalankan progam," kata Limpo, Rabu (10/2/2020).

Peternakan Sukamara Ranch merupakan bagian dari program lumbung pangan nasional yang digagas pemerintah Jokowi. Program ini diharapkan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan ketersediaan pangan.

Dalam kesempatan itu, Mentan meminta supaya Pemkab Sukamara tidak cepat merasa puas dengan keberhasilan yang telah dicapai. Dia berharap, kinerja yang cukup baik ini semakin ditingkatkan.

"Tetap lakukan yang terbaik, bersinergi satu sama lain untuk mendapatkan pencapaian yang maksimal," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Bupati Sukamara Windu Subagio mengatakan, visinya menjadikan Sukamara sebagai lumbung pangan nasional sektor protein (daging sapi). Untuk itu, pihaknya telah menyediakan lahan seluas 20 ribu hektare.

"Saat ini, jumlah sapi yang tersedia masih sekitar 2.000 ekor, dengan dukungan dari Pak Menteri didampingi Pak Gubernur mudah-mudahan target kita yang 10 ribu dapat segera terpenuhi dengan lebih cepat," ujar Windu.

Windu menambahkan, misi yang dijalankan Pemkab Sukamara saat ini ialah pengembangan usaha pembibitan sapi potong secara profesional, berkelanjutan dan terus-menerus tanpa mengabaikan atau meninggalkan aspek bisnis yang menguntungkan.

Manager Sukamara Ranch Dwi Hartanto menjelaskan, kendala yang dihadapi saat ini ada pada ketersediaan pakan untuk sapi ternak. Namun, dia optimis, persoalan tersebut akan terselesaikan paling lambat akhir tahun ini, seiring dengan pertumbuhan rumput unggul yang telah pihaknya tanam.

"Rumput unggul yang kami tanam belum cukup, mudahan akhir tahun ini bisa terpenuhi dengan pertumbuhan rumput unggul yang kami tanam," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.