Sukses

Banjir Bandang Robohkan Turap, Warga Pinggir Bantaran Kaliwajo Sikka Ketar-ketir

Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ini. Akibatnya, terjadi banjir bandang di wilayah Kecamatan Mego.

Liputan6.com, Sikka - Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ini. Akibatnya, terjadi banjir bandang di wilayah Kecamatan Mego.

Luapan banjir bandang yang datang tiba-tiba selama 2 hari ini melalui daerah bantaran Kaliwajo, menyebabkan rumah warga di sekitar bantaran kali terancam roboh.

Bukan hanya rumah, belasan hektare sawah di Desa Bhera pun rusak diterjang banjir. Akibatnya, sebagian besar petani di wilayah Kecamatan Mego akan mengalami gagal panen.

Pantauan Liputan6.com, sebagian warga yang rumahnya berdekatan dengan pinggir bantaran Kaliwajo berusaha menyelamatkan barang-barang mereka ketika banjir datang tiba-tiba.

Blasius Wura, warga Desa Bhera, mengatakan, tembok penahan rumahnya roboh akibat banjir sejak Senin (8/2/2021) sore. Sampai dengan saat ini belum ada bantuan dari pemerintah, walaupun turap rusak dan rumahnya terancam roboh.

Ia bersama keluarganya memilih mengungsi ke rumah warga lain yang jauh dari bantaran, sebab rumahnya berada persis di pinggir kali dan tembok penahan kali pun sudah ambruk diterjang banjir.

"Malam ini saya bersama keluarga akan mengungsi ke rumah warga, kami akan kosongkan rumah untuk sementara waktu, sambil menunggu tidak ada banjir lagi, baru kembali ke rumah," sebutnya, Selasa (9/2/2021).

Sementara, Kepala Desa Bhera Simon Wara mengatakan, bahwa banjir bandang kali ini paling besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Banjir yang datang tiba-tiba itu, terjadi sejak Senin (8/2/2021) sore, dan merusak sejumlah tanaman warga dan membuat sejumlah turap penahan abrasi di permukiman warga ambruk.

"Ada 10 rumah terancam ambruk dan 5 di antaranya di Kampung Tanali. Sedangkan, yang lainnya menyebar. Sawah sekitar belasan hektare, kami sementara mendata saat ini,” kata Kepala Desa Bhera.

Rumah yang terancam ambruk di Kampung Tanali berada di RT 05, RW 03, Dusun Lekebai, Desa Bhera, Kecamata Mego. "Kalau hujan dan banjir besar lagi satu kali pasti banyak rumah yang ambruk," kata Simon Wara.

Kepada pemilik rumah yang terancam ambruk itu, Kepala Desa lanjut Simon Wara menyampaikan agar segera evakuasi ke rumah kerabat atau ke tempat yang lebih aman karena potensi terjadinya banjir kembali masih cukup besar.

Dia menambahkan, sampai saat ini belum ada bantuan apa pun dari pihak manapun, termasuk pemerintah setempat. Bantuan kemanusiaan dari BPBD ataupun dari pihak lain untuk warga terdampak banjir bandang ini pun belum diterima.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.