Sukses

Bom Molotov Teror Kantor PLN Kuala Langkat Sumut Tengah Malam

Bom molotov meledak di Kantor Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kuala di Kelurahan Bela Rakyat, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Beberapa aset kantor mengalami kerusakan.

Liputan6.com, Langkat Bom molotov meledak di Kantor Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kuala di Kelurahan Bela Rakyat, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Beberapa aset kantor mengalami kerusakan.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukit Barisan, Hiro Pardede mengatakan, berkat kesigapan petugas di lokasi saat kejadian, Sabtu, 6 Februari 2021, kerusakan dapat diminimalkan dan tidak ada korban jiwa.

"Peristiwa terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, tengah malam," kata Hiro, Senin (8/2/2021).

Dijelaskan, beberapa aset kantor yang mengalami kerusakan akibat teror bom molotov yang sampai saat ini belum diketahui pelakunya berupa sofa, tirai, AC, pintu, dan dinding. Lokasi juga sedang dibersihkan.

"Saat ini kami pastikan pelayanan terhadap pelanggan sama sekali tidak terganggu," ujarnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dilakukan OTK

Insiden serangan bom molotov awalnya diketahui petugas keamanan yang tengah berjaga. Saat itu terdengar suara ledakan yang menimbulkan api. Kemudian petugas keamanan dibantu tim dinas gangguan yang berjaga dengan sigap segera mengambil Apar.

"Mereka berhasil memadamkan api," terang Hiro.

3 dari 3 halaman

Dilaporkan ke Polisi

Terkait teror bom molotov yang dilakukan oleh orang takdikenal, pihak PLN ULP Kuala telah melaporkannya ke pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kuala. Dan berharap pelaku segera tertangkap serta peristiwa serupa tidak terulang.

"Sebagai pemegang amanah pengelola aset negara, kami menjalankan mekanisme dengan melaporkan kejadian tersebut kepada yang berwenang, dalam hal ini polisi," Hiro menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.