Sukses

Tulang Belulang Misterius, Jasad Santri Penghafal Alquran di Ogan Ilir?

Keluarga santri ponpes di Ogan Ilir Sumsel menjalani tes DNA, untuk memastikan identitas tulang belulang yang ditemukan di pinggir Sungai Ogan.

Liputan6.com, Palembang - Penemuan tulang belulang di pinggiran Sungai Ogan di Desa Sri Menanti Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel), seperti membawa angina segar bagi keluarga Ahmad Zaki Zikri (17).

Pasalnya, Ahmad Zaki Zikri dinyatakan hilang setelah tenggelam di Sungai Ogan pada hari Sabtu (30/10/2020) lalu.

Korban sendiri, merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir, yang dikenal sebagai penghafal Alquran.

Tulang belulang berbalut celana yang sudah tidak utuh itu, dibawa tim Polsek Muara Kuang Ogan Ilir Sumsel, ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang, untuk diidentifikasi.

Keluarga santri yang tenggelam tersebut, turut datang ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang. Untuk memastikan jika tulang belulang yang tidak utuh tersebut adalah kerangka korban, keluarga santri tersebut mengikuti tes DNA.

“Saya, suami dan anak pertama saya, menjalani tes DNA. Untuk memastikan, apakah betul tulang yang ditemukan itu adalah jasad anak saya,” katanya, Rabu (3/2/2021).

Dia pun berharap hasil DNA tersebut menunjukkan, jika tulang belulang tersebut adalah bagian dari kerangka jasad Ahmad Zaki Zikri.

“Jika hasilnya pun benar, kami sekeluarga sudah ikhlas,” katanya.

Kakak santri yang tenggelam, Ahmad Ahnaf (22) menuturkan, celana dan gesper yang digunakan adiknya terakhir kali, sama persis dengan yang melekat di tulang belulang yang ditemukan tersebut.

"Celana dan gespernya sama seperti yang dipakainya terakhir kali. Apalagi salah satu teman korban mengenali gesper itu. Karena gesper itu dipinjam adik saya ke temannya, sebelum berenang di sungai Ogan Ilir” katanya.

Sajsuj

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beasiswa ke Luar Negeri

Diungkapkan pengurus Ponpes Al-Ittifaqiah Bidang Peribadatan dan Pengasuhan, Zuhaironi (45), selama menjalani pendidikan santri kelas XII tersebut dikenal sebagai santri yang baik dan pintar.

"Dia (korban) itu hafidz Alquran, hafal 30 juz sejak naik kelas XII dan berencana ingin khatan Alquran lagi," katanya.

Sebelum tenggelam dan hilang, anak didiknya berencana akan beasiswa kuliah luar negeri usai lulus dari Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.