Sukses

Rumah Mewah di Serang Banten Nyaris Ambrol Tergerus Aliran Sungai Cibanten

Hujan sejak semalam membuat Serang Banten terendam banjir, satu rumah di Perumahan Taman Graha Asri nyaris ambrol.

Liputan6.com, Serang - Hujan deras sejak semalam hingga Rabu pagi (3/2/2021), menyebabkan banjir di Kota Serang. Bahkan hujan juga mengakibatkan satu rumah mewah yang ada di bibir Sungai Cibanten, tepatnya di Perumahan Taman Graha Asri, nyaris ambrol.

Nahrati (30), pemilik rumah mengatakan, awalnya hujan turun dengan intensitas tinggi sejak semalam. Tiba-tiba bagian belakang rumahnya longsor. Dia dan keluarganya tidak tahu pasti mengapa rumah itu bisa ambrol.

"Saya tidak sadar pada saat itu, saya sempat dengar suara gemuruh dan tiba-tiba kondisi kamar bergerak," katanya.

Dia mengaku peristiwa itu sudah terjadi dua kali. Nahrati beserta keluarga khawatir menempati rumahnya, padahal rumahnya berada di salah satu perumahan elite di Kota Serang . Rumah tetangga Nahrati juga terancam ambrol, lantaran tanahnya ikut tergerus aliran sungai.

"Sudah dua kali terjadi sebenarnya, tapi yang pertama tidak separah yang sekarang. Saya jadi takut dan was-was juga," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

BPBD Kota Serang yang meninjau lokasi mengatakan, tidak ada korban jiwa dari peristiwa ambrolnya bagian belakang rumah Nahrati di Perumahan Taman Graha Asri blok J2 itu. Diduga kuat penyebab ambruknya rumah Nahrati disebabkan arus air yang deras dan meluapnya Sungai Cibanten.

"Itu kan di bagian belakang Graha Asri yang berhimpit dengan Sungai Cibanten. Kalau saya lihat sih dengan luapan air menggerus tanah," kata Kepala BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, Rabu (3/2/2021).

Diat mengatakan, ada empat titik banjir di Kota Serang, yakni Komplek Untirta, Kecamatan Cipocok. Kemudian di Cinanggung dan Cikulur yang termasuk ke dalam Kecamatan Serang. Ketinggian air mencapai 50 centimeter.

"Penyebab banyak, salah satunya hujan semalam yang cukup tinggi, kita juga tidak menutup (penyebab banjir karena) saluran (irigasi) sudah tidak memadai, sampah, sedimentasi," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.