Sukses

Jasad Bocah 10 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai di Ogan Komering Ilir

PA, bocah berusia 10 tahun ditemukan meninggal dunia dan jasadnya berada di dasar Sungai Komering di Ogan Komering Ilir Sumsel

Liputan6.com, Palembang - Lokasi tambang pasir di Kelurahan Kutaraya Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan jasad PA, bocah 10 tahun yang sempat dinyatakan hilang.

Diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI Listiadi Martin, awalnya korban dinyatakan hilang pada hari Sabtu (30/1/2021) siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Korban hilang saat berenang di Sungai Komering, yang tak jauh dari lokasi pertambangan pasir.Tim SAR gabungan di Ogan Komering Ilir pun, berusaha mencari keberadaan korban.

Hingga pada hari Minggu (31/1/2021) siang, tim SAR gabungan merasa curiga karena aktivitas salah satu tambang pasir berhenti beroperasi.

Dari pekerja tambang pasir tersebut, pipa penyedot pasir yang berada di dasar Sungai Komering tersumbang. Sehingga mereka tidak bisa menarik pasir dari dasar sungai.

“Setelah diperiksa ke dasar sungai, ditemukan sebagian tubuh telah menghalangi dan menyumbang saluran pipa penyedot pasir,” ucapnya.

Tim SAR gabungan langsung turun ke dasar Sungai Komering di Ogan Komering Ilir dan menarik tubuh jasad tersebut ke atas sungai, pada Minggu siang, sekitar pukul 14.00 WIB. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibawa ke Rumah Duka

Ternyata, jasad yang menyumbang saluran pipa penyedot air itu adalah jasad PA. Tim langsung menyerahkan jenasah PA ke pihak keluarga.

“Jenasah korban langsung dibawa ke rumah duka dan akan segera dimakamkan. Karena pihak keluarga korban tidak ingin diotopsi,” katanya.

Diungkapkan warga Kelurahan Kutaraya Ogan Komering Ilir Deni, anak-anak sering berenang di Sungai Komering. Namun beberapa waktu terakhir, arus di sungai cukup deras sehingga banyak yang mengurungkan niatnya untuk berenang.

“Kita menduga, korban terbawa arus dan tidak bisa menyelamatkan diri karena arus yang cukup deras,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.