Sukses

Masih Sedikit Tenaga Kesehatan di Jabar Disuntik Vaksin Covid-19, Mengapa?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan penerima suntik vaksin Covid-19 tahap pertama yang dilaksanakan serentak di tujuh kota/kabupaten sejak 14 Januari lalu masih rendah.

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan penerima suntik vaksin Covid-19 tahap pertama yang dilaksanakan serentak di tujuh kota/kabupaten sejak 14 Januari lalu masih rendah. Jawa Barat mendapatkan sebanyak 97.080 vial vaksin untuk 48 ribuan tenaga kesehatan (nakes).

"Saya laporkan vaksinasi tahap I belum memuaskan baru 25 persen dari target seharusnya. Jadi nakes yang seharusnya 100 persen disuntik ternyata dengan berbagai dinamika itu hanya 25 persen," ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/1/2021).

Mantan Wali Kota Bandung itu menyatakan persentase penerima vaksin dari kalangan tenaga kesehatan masih minim karena berbagai hal. Salah satunya, ada yang tidak hadir dan gagal memenuhi persyaratan seperti tekanan darah tidak normal.

"Ini sedang kita evaluasi karena ada yang tidak datang, ada yang datang tetapi tidak layak disuntik pas datang mayoritas tekanan darahnya tinggi yang sempat dibahas oleh Pak Menkes juga," katanya.

Di sisi lain, pada tahap II nanti 27 kota/kabupaten di Jabar dipastikan akan menggelar vaksinasi.

"Seluruh kota/kabupaten per hari ini sudah menerima alokasi vaksin yang sebelumnya 7 daerah sekarang 27 daerah," kata pria yang karib disapa Emil itu.

Selain itu, Emil mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar akan menyediakan layanan mobil keliling untuk memberikan pelayanan penyuntikan vaksin Covid-19 ke berbagai pelosok di Jabar. Layanan mobil keliling itu sedang diajukan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kita akan mengajukan sebuah situasi ke Kemenkes karena di Jawa Barat, pelosok-pelosoknya itu masih banyak. Puskesmasnya belum memadai, jumlah desanya ada 5 ribuan, jumlah puskesmas ada 1.000, jadi 5 desa 'mengeroyok' satu puskesmas tentu tidak akan maksimal," ujar Ridwan Kamil dalam jumpa pers di Gedung Sate, Senin (25/1/2021).

Emil mengatakan, jika diizinkan Kemenkes, pihaknya akan berinovasi menyiapkan mobil keliling yang akan singgah ke rumah masyarakat. "Tentunya mobil itu dilengkapi vaksinator dan dokter dan prosedurnya tetap sama," ucapnya.

Ia pun berharap program mobil vaksinasi keliling tersebut dapat mempercepat penyuntikan vaksin Covid-19 di Jabar yang berpenduduk hampir 50 jiwa ini.

"Mudah-mudahan ide mobil vaksin ini bisa disetujui sehingga tingkat kecepatan keberhasilan vaksinasi di Jawa Barat bisa luar biasa (cepat)," ungkapnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.