Sukses

Jari Tangan Pengemudi Ojol Putus Usai Diserang Pria Bersenjata Tajam di Palembang

Juanda, pengemudi ojek online di Palembang Sumsel harus kehilangan jari jempolnya karena dianiaya oleh pria bersenjata tajam.

Liputan6.com, Palembang - Juanda (24), pengemudi ojek online (ojol) di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) tidak menyangka, jika dirinya harus kehilangan salah satu jari tangannya saat mengantar penumpangnya.

Penganiayaan yang dialaminya berawal ketika Juanda, yang tercatat sebagai warga Kecamatan Jakabaring Palembang, mengantar penumpangnya, pada hari Kamis (21/1/2021) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat melintas di Jalan Pangeran Ratu Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang, tiba-tiba seorang anak kecil menyeberang jalan dari arah kiri jalan.

Tanpa menghiraukan kendaraan yang melintas, anak kecil tersebut memanggil-manggil ibunya. Karena kaget ada anak kecil di perlintasannya, sepeda motor Juanda langsung menyenggol anak kecil tersebut.

“Saya langsung turun dan mencoba membantu anak kecil itu. Tapi tiba-tiba ayah korban (BN), langsung datang dan menyerang saya,” ucapnya, Sabtu (23/1/2021).

Juanda langsung dikejar dan diserang BN menggunakan senjata tajam (sajam) jenis pisau. Korban sempat menangkis serangan pelaku.

Namun pisau pelaku langsung mengarah ke tangan korban dan membuat jari jempol tangan kiri warga Palembang ini putus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lapor ke Polisi

Tak terima terhadap penganiayaan tersebut, Juanda langsung melaporkan BN ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.

“Saya melaporkan kejadian ini karena tidak terima atas perbuatan pelaku dan berharap dia segera ditangkap,” harapnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana, membenarkan adanya laporan korban.

“Laporan korban sudah kita terima dan segera ditindaklanjuti,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.