Sukses

Fakta-Fakta Wali Kota Cilegon Terpilih: Pernah Jualan Es Lilin dan Sempat Kalah Pilkada

Tingkat estafet kepemimpinan kemudian diraih oleh Helldy Agustian-Sanuji Pentamerta. Pasangan calon (paslon) diluar Trah Tb Aat Syafaat. Helldy menghabiskan umurnya sebagai sales mobil merk Jepang.

Liputan6.com, Cilegon - Tampuk pimpinan di Kota Cilegon beralih, dari sebelumnya dikuasai Trah Tubagus (Tb) Aat Syafa'at sejak tahun 2000-2010 kemudian dilanjutkan putranya, Tb Iman Ariyadi pada 2010-2016. Tetapi, keduanya tersandung kasus di KPK.

Posisi Walikota dilanjutkan oleh Edi Ariyadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota. Edi kemudian meminang Ati Marliyati, putri Tb Aat Syafa'at sekaligus kakak dari Tb Iman Ariyadi, untuk menjabat Wakil Wali Kota Cilegon. Ratu Ati selanjutnya ikut dalam pilkada serentak 2020, namun kalah.

Tongkat estafet kepemimpinan kemudian diraih oleh Helldy Agustian-Sanuji Pentamerta. Pasangan calon (paslon) diluar Trah Tb Aat Syafaat.

Di masa lalu, Helldy menghabiskan umurnya sebagai sales mobil merk Jepang. Ia lahir di Jombang Kali, Kota Cilegon, 31 Agustus 1970.

Kemudian ia pindah ke Merak tahun 1977. Bapaknya, H. Muhamad Husni mendirikan bioskop Tamansari. Sedangkan Ibu nya, Hj. Ratu Muneli, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT). Helldy merupakan anak pertama dan satu-satunya lelaki di antara empat saudara lainnya. Menghabiskan pendidikan di TK 1 Purwakarta, SD YPWKS hingga kelas 3.

Kemudian tahun 1980, dia mengikuti bapaknya pindah tugas ke Poso, Sulawesi Tengah, yang bekerja di Pertamina. Helldy kecil menyelesaikan SD di sana. Selanjutnya kelas 1 SMP semester kedua pindah ke SMP Sumbangsih Grogol, Jakarta Barat (Jakbar). Meneruskan pendidikan ke SMA 16 Slipi, Jakarta. Selanjutnya kuliah di Universitas Pancasila (UP) tahun 1989 di jurusan Ekonomi dan lulus tahun 1994.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyediakan Ambulans dan Mobil Jenazah Gratis

Helldy berdagang kecil-kecilan hingga kuliah semester empat. Selanjutnya di semester lima hingga lulus kuliah, dia menjadi sales mobil. Karirnya berlanjut hingga tahun 2005 dia dipercaya sebagai kepala cabang Tunas Toyota di Kota Cilegon, sekitar tahun 2005.

"Waktu bapak saya buka bioskop, saya jualan makanan minuman. Pas SD di Poso, saya jualan es lilin di plastikin sama temen-temen. Terus waktu SMP sampai SMA, saya ngekos di Jakarta sambil buka usaha sticker, sablon kaos, cetak baner, jual es duren, jualan emping Menes, Pandeglang juga," kata Helldy Agustian, Walikota Cilegon terpilih, dirumahnya, Sabtu (23/01/2021).

Bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat muncul tahun 2013 dengan mendirikan Yayasan Suara Hati Kita, yang menyediakan ambulance dan mobil jenazah gratis bagi masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya.

Kala itu, dia sedang bersama pemuka agama di Kota Cilegon dan mengetahui kalau ada sanak saudara ustadz tersebut meninggal dunia, namun kesulitan mendapatkan mobil jenazah.

"Di hadapan saya ada seorang ustadz, ada telepon kalau anaknya meninggal dunia. Sampai di RSUD mayat itu lagi dimasukkan ke dalam angkot, ustad Syafriudin almarhum, ustadz di Cibeber. Nunggu mobilnya dua jam, padahal supirnya ada, supirnya lagi mandi. Terus saya curhat ke ustadz, udah suruh bikin mobil ambulans," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Pecinta Dan Pemilik Sanggar Batik Krakatau

Helldy juga mendirikan sanggar batik Krakatau tahun 2014. Dia mengaku tak mudah mendirikannya, beruntung banyak teman-temannya yang membantu. Kini, sudah ada 80'an motif batik di sanggar Krakatau.

"Pertama kali kita dibantu oleh teman, membangun disini. Pendampingannya juga dua tahun, sekaligus promosi," terangnya.

4 dari 4 halaman

Pernah Kalah Pilkada

Helldy sendiri pernah maju sebagai calon Walikota Cilegon melalui jalur perseorangan tahun 2010, namun kalah dan hanya mendapatkan 14 ribu suara. Tahun 2015 sempat berniat mencalonkan diri kembali, nahas dia tidak kebagian partai politik (parpol).

Kemudian tahun 2016, dia mengikrarkan diri menjadi Ketua DPD Berkarya Banten. Kemudian mencalonkan diri sebagai Wali Kota Cilegon tahun 2020 dan berhasil memenanginya.

"Tahun 2009 saat ultah Cilegon ke-10, ada buku berjudul Cilegon Dalam Angka, di buku itu 66,7 persen masyarakat Cilegon pendidikan SD dan putus sekolah, 52,3 persen buta huruf. Kemudian saya ketemu tokoh masyarakat, ketemu tokoh pendidikan. Penyebaran pendidikan belum merata. Sampai sekarang SMP Negeri di Purwakarta belum ada. Harapan orang sekolah di negeri susah. Dari situ kita mulai," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.