Sukses

TNI AL Kerahkan 2 Helikopter Distribusikan Bantuan ke Wilayah Terisolasi Akibat Gempa di Majene

TNI AL mengirimkan bantuan untuk korban gempa di wilayah terisolasi di Majene menggunakan dua buah helikopter

Liputan6.com, Majene - Lima desa di Kecamatan Ulumanda, Majene, Sulawesi Barat terisolasi pasca-gempa 6,2 Magnitudo mengguncang daerah itu. Lima desa itu terisolasi karena akses jalan utama terputus, terdapat beberapa titik longsor dengan ketebalan 5 meter yang menutupi jalan.

Kabar mengenai terisolasinya lima desa itu diketahui setelah Koordinator Relawan FTI UMI, Zakir Sabhara membuat sebuah permintaan yang dengan cepat viral di media sosial agar pemerintah segera mengirimkan bantuan ke warga korban gempa yang berada di daerah terisolasi itu.

Danlanal Mamuju, Letnan Kolonel Marinir La Ode Jimmy Herizal R mengatakan, TNI AL langsung merespons permintaan dari Zakir Sabhara itu dengan mengirimkan bantuan menggunakan dua buah helikopter.

Pendistribusian logistik difokuskan di posko-posko pengungsian korban gempa di pegunungan dan daerah terisolasi lainnya.

"Tadi kami baru sampai di dua desa yaitu Tandeallo dan Ulumandan. Memang kondisinya disana sangat butuh bantuan, karena saat lending pertama di sana, bantuan sampat direbut warga," kata La Ode kepada Liputan6.com, Rabu (20/01/2021).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Longsor Putus Akses Jalur

La Ode manambahkan, untuk langkah selanjutnya terkait pemberian bantuan ke daerah terisolir itu, pihaknya akan berkordinasi dengan Satgas Penanganan Gempa Bumi Sulawesi Barat. Bagaimana teknis penyaluran bantuan ke sejumlah desa yang terisolasi itu.

"Kita akan terus menyuplai bantuan ke daerah yang terisolir itu dengan menggunakan helikopter," ujar La Ode.

Terkait kondisi pasca-gempa di daerah tersebut, Danlanal Mamuju mengungkapkan, berdasarkan pantauan dari helikopter terlihat longsoran yang mengikis jalan, sehingga satu-satunya jalur penghubung itu terputus. Jalan yang terputus itu kurang lebih 100 meter.

"Itu mengakibatkan tidak bisa lagi mengakses beberapa desa yang diisolasi itu, satu-satunya cara adalah lewat udara. Titik longsor yang sempat kita dapati tadi, ada tiga yang sempat kami lihat," ungkap La Ode.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.