Sukses

Banjir Cirebon Meluas, Warga Pilih Bertahan di Rumah

Banjir yang merendam ribuan rumah di Kabupaten Cirebon semakin meluas, tetapi warga korban banjir memilih tidak mengungsi melainkan bertahan di rumah.

Liputan6.com, Cirebon - Banjir yang merendam rumah di Kabupaten Cirebon semakin meluas. Hingga saat ini, tercatat ada tujuh kecamatan terendam banjir akibat hujan deras dan luapan sungai.

Seperti yang dialami warga Desa Suranenggala Kulon Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Sejumlah warga masih sibuk menanggulangi luapan air banjir yang masuk ke permukiman.

Kepala Desa Suranenggala Lor Kabupaten Cirebon Kasmad mengatakan, air masih merendam ribuan rumah warga di desa tersebut. Dia mengaku, banjir di desanya sudah dua hari.

"Sekitar 10 persen permukiman lain tidak terkena sisanya hampir 1.000 rumah terkena banjir dan sekarang memasuki hari kedua," kata Kasmad saat ditemui, Selasa (19/1/2021).

Dia mengaku, pemerintah desa dengan tim SAR gabungan sudah mendirikan dapur umum untuk membantu warga terdampak banjir. Sementara itu, ketinggian air banjir mencapai 20 sentimeter.

Dari keseluruhan wilayah yang terkena banjir di Desa Suranenggala Kulon, paling parah berada di kawasan RW 4 Blok Pagertoya Kabupaten Cirebon.

"Blok Pagertoya semuanya kena banjir," kata Kasmad.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tinggi Air Capai 1 Meter

Hingga saat ini, warga Desa Suranenggala Kulon masih bertahan di rumah masing-masing. Warga memilih bertahan karena banyak barang berharga yang masih berada di dalam rumah.

"Semoga segera surut saja, mudah-mudahan tidak ada banjir susulan lagi," harap Kasmad.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan menyebutkan, tujuh kecamatan yang terkena banjir akibat luapan sungai. Dari tujuh kecamatan, terparah di Kecamatan Susukan dan Panguragan Kabupaten Cirebon.

Ketinggian air di dua Kecamatan tersebut sempat menyentuh lebih dari satu meter. Dia mengaku, tingginya luapan air sungai tak diimbangi dengan saluran buang di dua kecamatan tersebut.

"Daya surutnya memang kurang di dua kecamatan itu," ujarnya.

Dia memastikan, banjir yang merendam tujuh kecamatan ini berangsur surut pada Senin siang. Alex mengaku, pihaknya sempat mengevakuasi warga yang terdampak banjir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.