Sukses

Diguncang Gempa, Atap Garasi Rumah Ketua DPRD Sulbar Ambruk Timpa 9 Motor

Gempa bumi di Majene tak hanya mengakibatkan kepanikan, tetapi juga kerusakan sejumlah bangunan, salah satunya rumah jabatan (rujab) Ketua DPRD Sulawesi Barat.

Liputan6.com, Mamuju - Gempa bumi dengan magnitudo 5,9 di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 14.35 Wita tak hanya menimbulkan kepanikan warga. Gempa itu juga mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan, salah satunya rumah jabatan (rujab) Ketua DPRD Sulawesi Barat.

Rujab yang berada di Jalan Abdul Malik Pattane Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju itu dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup parah. Salah satu bagian rumah, yakni atap garasi ambruk dan menimpa sejumlah kendaraan.

Rusna (20) salah seorang penghuni di rujab itu mengatakan, saat gempa bumi terjadi, dia bersama sejumlah penghuni lainnya tengah berada di dalam rumah. Getaran gempa yang awalnya landai perlahan mulai terasa kencang disertai dentuman keras, membuat mereka berhamburan keluar rumah.

"Tiba-tiba terasa getaran gedung. Semakin besar getaran kami langsung lari keluar dan banyak plafon yang berjatuhan," kata Rusna kepada Liputan6.com.

Rusna menambahkan, setelah goncangan gempa mulai tak terasa, mereka baru memeriksa bangunan di rumah jabatan itu. Atap garasi rujab dengan luas kurang lebih 10x 8 meter roboh dan menimpa sejumlah kendaraan yang tengah terparkir di bawahnya.

"Yang tertimpa itu kurang lebih sembilan motor, yang tidak sempat diamankan. Ada juga alat fitnes di sana," ujar Rusna.

Sedangkan, Ketua DPRD Sulawesi Barat, Sitti Suraidah Suhardi saat kejadian tak berada di rujab. Ia tengah berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia bersyukur tak ada korban jiwa dalam musibah ini.

"Alhamdulillah keluarga yang di rumah tak ada yang kena, hanya motor yang kena runtuhan garasi," ucap Suraidah.

Karena tak berada di lokasi kejadian, Suraidah berpesan agar meraka yang tengah berada di rujab untuk tetap selalu waspada. Karena, dia beranggapan, gempa bumi susulan bisa saja terjadi kapan pun.

"Saya berpesan agar mereka jika tertidur untuk tidak terlalu terlelap, karena bisa saja gempa susulan terjadi. Jangan sampai saat tertidur hal itu terjadi," tutup Suraidah.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.