Sukses

Modus Jualan Sepatu Bermerek, Pria Cirebon Tipu 400 Konsumen di 30 Provinsi

DS sudah melakukan aksi penipuan daring dari tahun 2019 hingga 2020. Pada periode itu sudah ada 400 lebih korban yang telah ditipunya

Liputan6.com, Cirebon - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Polda Jawa Barat menangkap seorang penipu daring dengan modus menawarkan sepatu bermerek kepada para korban melalui media sosial dengan kerugian hampir Rp800 juta.

"Korbannya lebih dari 400 orang yang tersebar di 30 provinsi," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi, di Cirebon, Kamis.

Syahduddi mengatakan tersangka penipuan yang ditangkap berinisial DS, warga Kabupaten Cirebon. Aksi penipuan daring itu dilakukannya seorang diri dengan memanfaatkan media sosial.

Menurutnya, tersangka DS sudah melakukan aksi penipuan daring dari tahun 2019 hingga 2020. Pada periode itu sudah ada 400 lebih korban yang telah ditipunya.

"Tersangka ini melakukan aksi penipuan melalui media sosial dari tahun 2019 sampai 2020," ujarnya pula.

Dia mengatakan, modus penipuan yang dilakukan tersangka, yaitu menjual sepatu bermerek melalui media sosial instagram dengan cara lelang.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerugian capai Rp800 Juta

Namun, setelah lelang selesai, tersangka hanya menerima uang dari korban, tanpa mengirimkan barang yang dimaksud. Tersangka hanya mengirim nomor resi palsu.

Kasus tersebut terbongkar, setelah adanya laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh ulah tersangka DS.

"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat yang telah ditipu tersangka. Korban bukan hanya dari Cirebon, bahkan tersangka mengakui korbannya tersebar di 30 provinsi," kata Syahduddi.

Dari 400 korban penipuan itu, lanjut Syahduddi, mereka mengalami kerugian hampir mencapai Rp800 juta, dan oleh tersangka uang hasil kejahatannya digunakan untuk membeli barang-barang rumah serta lainnya.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP dengan ancaman kurungan penjara paling lama empat tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.