Sukses

Polisi Bongkar Pabrik Garam Palsu di Wonogiri

Wonogiri - Garam tak layak konsumsi beredar luas di Wonogiri. Hal itu diketahui usai Polres Wonogiri berhasil membongkar pemalsuan garam merek tertentu, yang kadar yodiumnya dikurangi.  

Pelaku pembuat garam palsu berinisial MAS, warga Wonogiri. Dia ditangkap polisi di Dusun Koripan, Desa Bulusari, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.

Saat ini, Polres Wonogiri telah menyita barang bukti berupa tiga ton garam beserta alat yang digunakan untuk memalsukan garam, di antaranya timbangan, gayung, karung dan alat cetak garam. Saat ini kasus dalam proses penyidikan.

Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, mengatakan merek yang digunakan untuk pemalsuan garam warga Wonogiri itu yakni Cap Cerdik dan NG. Merk asli keduanya berasal dari Jawa Timur. Pemilik asli kedua produk itu juga telah melakukan komplain.

Berdasarkan pemeriksaan di laboratorium, kata Tobing, kadar yodium di kemasan tidak sesuai standar layak dikonsumsi, di bawah 30 ppm.

"Jadi selain merek dan kemasan dipalsukan, pelaku juga menurunkan kadar yodium untuk dijual," katanya dikutip Solopos, Jumat (1/1/2021).

Menurut Tobing, garam palsu itu dipasarkan atau diedarkan di wilayah Wonogiri. Namun, bahan garam yang diolah pelaku berasal dari Kabupaten Pati. Keuntungan yang diraup oleh pelaku sebesar Rp20 juta. Karena baru beroperasi sekitar empat bulan.

"Ketika ada laporan dari masyarakat, langsung kami tindak. Jadi untung yang didapat belum terlalu besar," ungkap dia.

Tobing mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati saat membeli garam. Jangan sampai mengonsumsi garam palsu tak layak konsumsi.

"Setiap bulan kami selalu melakukan giat operasi yodium dengan dinas kesehatan dan dinas perdagangan," kata Tobing.

Baca juga berita Solopos lainnya di sini.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.