Sukses

Gerak Cepat Balai Besar Pompengan Jeneberang Antisipasi Banjir di Kota Makassar

Balai yang berada di bawah naungan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR itu pun diterjunkan untuk mengantisipasi banjir di Kota Makassar

Liputan6.com, Makassar - Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar menimbulkan ancaman banjir bagi warga di sejumlah kecamatan yang ada di kota berjuluk Kota Anging Mammiri ini. Apalagi musim hujan kali ini intensitasnya akan lebih banyak dibanding tahun sebelumnya karena dibarengi badai La Nina. 

Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang pun jadi andalan pemerintah daerah di Sulawesi Selatan untuk mengantisipasi banjir khususnya di Kota Makassar. Salah satu wilayah yang kini sedang dikerjakan oleh balai yang berada di bawah naungan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu adalah Sungai Balangturungan yang berada di Kecamatan Bhiringkanaya, Kota Makassar. 

"Kami sangat berterima kasih dengan adanya kepedulian dan bantuan dari balai untuk mengurangi debit air yang mengancam tiga kelurahan di Kecamatan Bhiringkanaya ini," kata Camat Bhiringkanaya, Andi Syahrum Makkuradde kepada wartawan, Sabtu (26/12/2020). 

Sungai Balangturungan memang menjadi saluran utama yang mengalirkan air dari sejumlah kelurahan yang berada di Kecamatan Bhiringkanaya ke laut. Saat ini Sungai Balangturungan mengalami sedimentasi dan permukaannya dipenuhi tanaman enceng gondok sehingga menghambat aliran air. 

"Alhamdulillah sudah dikerjakan normalisasi sungai sejak kemarin ini, semoga dalam dua tiga hari ini aliran air kembali lancar dan mengurangi genangan di Kelurahan Paccerakkang, Kelurahan Berua dan Kelurahan Daya," jelas Syahrum.

Terpisah, Jafung Ahli Teknik Pengairan Madya Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan dan Jeneberang, Muhammad Hasbi menjelaskan bahwa pengendalian banjir kini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kota. 

"Ini sudah jadi tanggung jawab bersama," kata Hasbi. 

Hasbi pun menargetkan pengerukan Sungai Balangturungan ini kelar dalam waktu singkat. Dia mengatakan pengerjaan ini harus dikerjakan dengan cepat agar ancaman banjir bagi warga yang berada di sekitar sungai tersebut tidak lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. 

"Kita targetkan tiga hari ini pengerukan enceng gondok yang memenuhi permukaan Sungai Balangturungan," jelas Hasbi. 

Sejumlah alat berat pun diterjunkan untuk mengangkat enceng gondok di permukaan Sungai Balangturungan. Diantaranya adalah ekskavator darat dan ekskavator amfibi agar dapat mengangkut tanaman air yang berada di tengah sungai itu. 

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.