Sukses

Korban Banjir Bandung Dapat Bantuan Sembako dan Relokasi

Rombongan TP PKK turut memberikan bantuan sembako, logistik serta nasi dan lauk siap makan untuk masyarakat terdampak.

Liputan6.com, Bandung - Istri Wali Kota Bandung Siti Muntamah yang juga Ketua TP PKK Kota Bandung meninjau masyarakat yang terdampak banjir, akibat hujan deras yang terjadi pada Kamis (24/12/2020). Dalam kesempatan itu, rombongan TP PKK turut memberikan bantuan sembako, logistik, serta nasi dan lauk siap makan untuk masyarakat terdampak.

Siti mengatakan, pihaknya fokus untuk menunjukkan kepedulian kepada masyarakat yang terdampak dengan meninjau langsung ke lokasi. Adapun lokasi banjir yang ditinjau ialah Sungai Citepus, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Jalan Baladewa, dan Industrial, Kecamatan Cicendo.

"Tentu kita prihatin dengan peristiwa ini. Kedatangan kita untuk menunjukkan awareness dan kepedulian kepada masyarakat. Pak wali kota juga tadi sudah datang, sekarang saya juga hadir dengan memberikan bantuan," kata dia.

Ketua Umum Forum Bandung Sehat itu juga mengungkapkan, Pemerintah Kota Bandung sudah menawarkan untuk tinggal di rusunawa. Solusi yang ditawarkan mengingat sejumlah rumah sudah tidak memungkinkan sebagai tempat tinggal.

"Sangat rawan roboh pada banjir berikutnya," ujar Siti.

Selain memberikan bantuan, pihak PKK sudah melakukan trauma healing untuk masyarakat yang terdampak bekerjasama dengan puskesmas untuk melakukan cek kesehatan kepada keluarga terdampak. Siti pun mengajak kepada semua masyarakat untuk melakukan gotong royong terhadap musibah banjir yang terjadi serta kewaspadaan yang harus dilakukan oleh semua masyarakat.

"Kewaspadaan ini tentu saja harus multi pihak, mulai dari Pemerintah Kota Bandung, pemerintah kewilayahan dan yang terpenting adalah masyarakat dan warga yang tinggalnya di kirmir sungai-sungai," tuturnya.

Jajang Suharta, salah satu dari empat warga yang terkena dampak banjir di daerah Sungai Citepus Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, memberikan kesaksian atas banjir.

"Dampak dari banjir kemarin memang besar, air masuk dari jam 5 sore sampai jam 9 malam. Semua barang saya habis, hanyut dan terendam banjir," ujarnya.

Jajang juga mengatakan harapannya untuk bantuan berkelanjutan dengan perbaikan kirmir sungai yang dikhawatirkan masih rentan karena curah hujan yang masih panjang. Terlebih melakukan survei terlebih dahulu apabila ada relokasi dari pemerintah.

Sementara itu, Camat Astana Anyar Syukur Sabar mengatakan dampak dari adanya banjir terdapat empat rumah warga yang tergerus air sungai. Akibat posisi rumah yang berada di atas kirmir sungai, sehingga tidak mampu menahan arus sungai yang deras.

"Jangka pendeknya kita sudah memberikan laporan langsung kepada pak walikota dan pak wakil untuk healing crisis menghilangkan rasa takut supaya mereka tidak stres setiap hari di sini. Serta evakuasi sudah ditawarkan oleh pak sekda untuk dialihkan ke rusunawa di Rancacili, dan mereka sedang mempertimbangkan ini," ujarnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.