Sukses

Layanan Cetak Tiket Terhenti, Antrean Penumpang Sempat Mengular di Pelabuhan Merak

Antrena penumpang di Pelabuhan Merak mengular, bahkan hingga meluber ke Jalan Cikuasa Atas, Kota Cilegon, Banten.

Liputan6.com, Cilegon - Terhentinya layanan scan barcode dan cetak tiket di Pelabuhan Merak, sejak pukul 03.00 WIB hingga 04.00 WIB pagi tadi, Kamis (24/12/2020), sempat membuat antrean mengular, bahkan hingga meluber ke Jalan Cikuasa Atas, Kota Cilegon, Banten.

Berhentinya layanan scan barcode dan cetak tiket di toll gate Pelabuhan Merak, dikeluhkan oleh para calon penumpang yang menunggu lama di sekitar pelabuhan.

"Ngantri mau scan (barcode), nyetak tiket. Dari jam 03.00 wib, udah sejam. Berangkat jam 04.00 WIB. Dari Bogor mau ke Lampung," kata Abdul, seorang penumpang.

Calon penumpang di Pelabuhan Merak juga mengeluhkan sistem pembelian tiket saat ini, yang harus menggunakan scan barcode. Seperti yang dikatakan oleh Rudi, pemudik dari Jakarta Selatan, yang akan pulang kampung ke Kalianda, Lampung.

"Sekarang kan harus scan dulu yah. Enakan pake e-money. Kalau pake e-money cepet," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Layanan Terhenti

Terkait berhenti beroperasinya layanan scan barcode dan percetakan tiket penyeberangan, General Manager (GM) ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy, enggan menjelaskan lebih rinci. Dia hanya memastikan, pemesanan tiket sudah bisa dilakukan secara online sejak 60 hari sebelum keberangkatan.

Kemudian, calon penumpang sudah bisa check in atau mencetak tiketnya, dua jam sebelum jadwal keberangkatan di toll gate Pelabuhan Merak.

"Check in nya dua jam sebelum keberangkatan. Dan juga (pemesanan tiket) yang paling dekat lima jam (sebelum keberangkatan), tapi pada saat mau berangkat, check innya dua jam sebelum keberangkatan," kata Hasan.

Hasan Lessy kemudian menjelaskan peristiwa menumpuknya kendaraan hingga ke Jalan Cikuasa Atas, juga pernah terjadi pada Jumat-Sabtu, 18-19 Desember 2020, yang disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi, sehingga kapal sulit sandar dan terjadi keterlambatan pelayaran.

"Kalau mau bicara masalah sistem, sistem ini kan normal, hanya terjadi karena cuaca, sehingga saat sandar, kapal tidak bisa sesuai jadwal. Jadi menunggu kapal dan tiket mereka itu terjadi ekspired," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.