Sukses

Mengintip Penangkaran Rusa Timor di Cilacap

Pertumbuhan rusa timor sebagai hewan endemik khas Jawa-Bali hanya tinggal 10 persen, hal ini menjadi alasan bagi Kilang Pertamina Cilacap untuk melakukan penangkaran

Liputan6.com, Cilacap - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, melakukan penangkaran terhadap rusa timor (Rusa timorensis) sebagai upaya pelestarian hewan liar yang dilindungi, kata General Manager Pertamina RU IV Cilacap Joko Pranoto.

"Pertumbuhan rusa timor sebagai hewan endemik khas Jawa-Bali hanya tinggal 10 persen, hal ini menjadi alasan bagi Kilang Pertamina Cilacap untuk melakukan penangkaran. Harapannya, rusa ini akan berkembang makin banyak, sehingga Pertamina berkontribusi menekan tingkat pengurangan populasi rusa timor," katanya, dikutip Antara.

Joko mengatakan hal itu saat meresmikan Taman Penangkaran Rusa Timor di kompleks Rumah Dinas Perusahaan (RDP) Gunung Simping, Cilacap, Selasa (9/12), yang ditandai dengan pelepasan lima ekor rusa timor serta disaksikan oleh Kepala Kepala Resor Konservasi Wilayah (RKW) II Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah Dedi Rusyanto.

Acara tersebut juga dihadiri pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, jajaran manajemen Pertamina RU Cilacap dan Ketua beserta Pengurus Persatuan Wanita Patra (PWP).

Lebih lanjut, Joko mengatakan taman konservasi tersebut diberi nama "Adaptif Park" yang merupakan implementasi salah satu "core value" Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Akhlak-Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Legalitas Satwa Rusa Timor

"Dengan adanya 'Adaptif Park' ini, berarti Pertamina RU IV Cilacap telah memiliki tiga tempat konservasi, melengkapi Taman Konservasi Pohon Langka Wijayakusuma Keraton asal Pulau Majethi (selatan Pulau Nusakambangan, red.) dan Taman Konservasi Burung Merak," katanya.

Sementara itu, Kepala RKW II Cilacap BKSDA Jateng Dedi Rusyanto mengharapkan upaya konservasi tersebut akan berdampak terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar dan memotivasi para pemerhati lingkungan untuk meningkatkan upaya konservasi, baik eksitu maupun insitu.

"Untuk kesekian kalinya, kami turut bangga atas inisiatif dan peran Pertamina terhadap konservasi keanekaragaman hayati, khususnya di Kabupaten Cilacap. Kami akan dukung dengan melakukan pendampingan agar upaya konservasi ini berhasil," katanya.

Menurut dia, empat ekor rusa betina dan satu ekor rusa jantan yang dilepas di "Adaptif Park" tersebut dinyatakan legal, dibuktikan dengan sertifikat yang diberikan Kepala BKSDA Jateng kepada GM RU IV Cilacap.

"Ada filosofinya mengapa hanya ada satu ekor jantan dengan empat betina berkaitan dengan sex ratio rusa jantan. Rusa betina dan jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24 bulan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.