Sukses

Gempa Mengguncang Brebes dan Kuningan, Puluhan Rumah Rusak

Gempa 4,2 Mangitudo merusak 23 rumah warga di Kabupaten Brebes

Brebes - Gempa 4,2 Mangitudo merusak 23 rumah warga di Kabupaten Brebes. Gempa yang terjadi sekitar pukul 05.51 WIB itu berpusat di darat, 28 km barat daya Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan data sementara Pusdalops BNPB per 11 Desember 2020 pukul 13.00 WIB, rincian rumah yang rusak terdiri dari rusak sedang 4 unit dan rusak ringan 19.

Mengutip Suaramerdeka.com, kerusakan rumah terjadi karena kekuatan guncangan gempa pada skala II MMI.

"Berdasarkan peta guncangan dari BMKG, gempa M 4,2 ini memicu guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity wilayah Kuningan pada II MMI dan Cirebon pada II – III MMI," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

Skala II MMI diterjemahkan dengan: getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Kuningan mencatat kerusakan 2 unit fasilitas umum.

Raditya mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan telah menurunkan tim kaji cepat untuk mengidentifikasi dampak di lapangan. BPBD setempat juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait pascagempa.

"Gempa tadi pagi dirasakan di beberapa wilayah selama 20 detik, khususnya di Kabupaten Kuningan," kata Raditya.

Di samping itu, Raditya juga telah mengimbau masyarakat setempat untuk tidak panik dan tidak terpancing oleh isu yang tidak jelas sumber informasinya.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Brebes melaporkan guncangan gempa dirasakan lemah oleh masyarakat. Pantauan kondisi masyarakat normal meskipun terjadi gempa. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa di wilayahnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesar Brebes

 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan parameter gempa dengan magnitudo M 4,2 yang terjadi pada Jumat (11/12), pukul 05.51 WIB. Gempa yang berada di darat pada 28 km barat daya Kabupaten Brebes berkedalaman 5 km.

Berdasarkan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas Sesar Brebes. Hal tersebut dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

“Jalur Sesar Brebes ini di peta terletak di sebelah barat daya Kota Brebes yang struktur sesarnya memanjang sekitar 22 kilometer berarah barat-timur, memiliki magnitudo tertarget 6,5. Sesar ini merupakan bagian dari Baribis-Kendeng Fold Thrust Zone,” ujar Daryono lewat pesan digital pada Jumat (11/12).

Lebih lanjut, Daryono menjelaskan bahwa tidak sekali ini saja wilayah Brebes dan Kuningan diguncang gempa. Ia mengatakan, pada 13 Juli 2013 wilayah Brebes dan Kuningan pernah diguncang gempa berkekuatan 4,7 yang dipicu oleh Sesar Brebes.

Guncangan dirasakan di Brebes dalam skala intensitas III MMI, Sedangkan di Kecamatan Cibingbing dan Kecamatan Bantarkawung intensitasnya mencapai mencapai IV MMI.

“Dampak gempa saat itu tercatat ada 36 jiwa atau 9 kepala keluarga yang terdampak gempa, 2 rumah rusak berat di Dukuh Sindangsari dan Kastori, sedangkan 7 rumah rusak ringan di Dukuh Pasir Salem. Pusat gempa saat itu berada diperbatasan antara Kecamatan Cibingbing Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,” ujar Daryono.

Dilihat dari catatan historis, Kabupaten Brebes dan Kuningan pernah terjadi gempa akibat aktivitas sesar aktif pada 21 Oktober 1931, 16 Juni 1971, dan 4 Februari 1992 yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.

“Jika mencermati aktivitas kegempaan di zona Sesar Brebes tampak bahwa sesar ini masih sangat aktif, yang tampak dari seismiaitas dan catatan sejarah kegempaannya. Melihat aktivitasnya, maka Sesar Brebes merupakan sumber gempa yang patut diwaspadai, karena aktivitas gempa dengan kekuatan di bawah 5,0 jika kedalamannya sangat dangkal dapat menimbulkan kerusakan,” ungkap Daryono.

Dapatkan berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.