Sukses

Agar Pengungsi Selamat dari Erupsi Gunung Ili Lewotolok dan Tak Jadi Korban Covid-19

Pengungsi erupsi Gunung Ili Lewotolok rentan terpapar Covid-19.

Liputan6.com, Lembata - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lokasi pengungsian warga korban letusan atau erupsi Gunung Ili Lewotolok.

"Disinfeksi ini untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 di pengungsian korban bencana gunung meletus ini," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Lembata Nikolaus Hayu, Senin (30/11/2020).

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu perhatian PMI di lokasi pengungsian yang terdampak langsung erupsi Gunung Ili Lewotolok, mulai dari menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun (3M) serta lokasinya rutin dilakukan disinfeksi.

Dikatakannya, saat pandemi Covid-19 ini, para pengungsi diharapkan untuk selalu menjaga protokol kesehatan agar shelter ini tetap steril dan bisa meminimalisir penularan virus mematikan tersebut.

Penyiapan sarana penampungan untuk korban bencana alam di masa pandemi akan menjadi fokus utama agar jangan sampai warga selamat dari bencana alam, tetapi malah menjadi korban Covid-19.

Saat ini kebutuhan darurat untuk warga terdampak erupsi berupa air bersih, family, hygiene kit dan baby kit serta terpal. Selain itu kebutuhan lainnya yang mendesak adalah alat pelindung diri (APD).

"Tentunya ini menjadi tantangan kita semua bagaimana penerapan protokol kesehatan harus diterapkan di pengungsian, walaupun dalam kondisi darurat seperti sekarang," tambahnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said memobilisasi personel untuk melakukan asesmen, evakuasi, siaga dan monitoring informasi lebih lanjut serta berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Markas PMI Pusat telah mengirimkan logistik berupa 10 ribu masker, 300 perangkat kebersihan, 200 terpaulin dan 50 rompi ke lokasi bencana erupsi Gunung Ili Lewotolok," katanya. 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu pengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok.

"Sampai siang ini, kami sudah koordinasikan bantuan dari berbagai pihak untuk mereka yang berada di pengungsian," Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday dihubungi di Kupang, Senin.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi erupsi Gunung Ili Lewotolok yang saat ini menempati penampungan sementara, baik terpusat maupun di rumah-rumah penduduk.

Saat ini lebih dari 4.000 warga dari 14 desa di kawasan sekitar Gunung Ili Lewotolok telah meninggalkan desa mereka dan mengungsi ke daerah-daerah aman.

Mereka tidak saja menempati posko yang disiapkan pemerintah di daerah Nubatukan, tetapi juga di rumah-rumah penduduk.

"Saya baru selesai mengunjungi sembilan titik, dengan jumlah mereka setiap titik berkisar 27-55 orang," katanya.

Sementara jumlah yang menempati pos utama di Nubatukan sampai Senin ini berjumlah 3.474 orang. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.