Sukses

Cerita Miris Warga Pedalaman Sikka, Meninggal di Atas Tandu karena Jalan Rusak dan Puskesmas Jauh

Sri Wahyuni Sapta Ningsi meninggal dunia di atas tandu sebelum sempat mendapat layanan kesehatan lantaran jalan rusak dan Puskesmas jauh.

Liputan6.com, Sikka - Sri Wahyuni Sapta Ningsi (37)  menghembuskan napas terakhirnya di tengah perjalanan menuju Puskesmas Mapitara, Kabupaten Sikka, Minggu (20/11/2020). Sri tak tertolong karena lambatnya penanganan medis akibat sulitnya akses transportasi di Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, NTT, menuju ke tempat layanan kesehatan.

Piter Nenang, saudara kandung Sri, saat ditemui Liputan6.com, Selasa (24/11/2020) mengatakan, sebelum meninggal di atas tandu, Sri sempat memimpin ibadah Minggu kemudian terjatuh dan tak sadarkan diri.

Melihat kejadian ini, warga langsung meminta mobil ambulans dari Puskesmas Mapitara. Kabar ambulans yang tak kunjung datang dan tak jelas, memaksa warga menandu Sri menuju ke puskesmas terdekat.

"Pihak keluarga mengambil tindakan dengan membuat tandu untuk mengangkut saudari saya. Memang kondisi jalan yang menanjak dan buruk sekali dan juga musim hujan jadi kami tidak bisa tembus sampai ke puskesmas terdekat,” ujarnya. 

Menurut Piter, pihak keluarga tidak menyerah begitu saja. Mereka kembali menghubungi pihak Puskesmas Mapitara. Dan seorang dokter datang, lalu memeriksa kondisi Sri. Namun sayang, saat itu Sri sudah dinyatakan meninggal dunia.

Piter juga mengatakan, sebenarnya ada Poskesdes di Dusun Glak, yang lokasinya tidak jauh, namun tidak ada tenaga medis di tempat layanan kesehatan tersebut, selain juga peralatan medisnya tidak lengkap.

Usai kejadian yang menimpa saudaranya itu, Piter Nenang hanya berharap, pemerintah Kabupaten Sikka bisa memperhatikan kondisi jalan, akses komunikasi, dan fasilitas kesehatan di kampungnya, sehingga peristiwa ini menjadi yang terakhir.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Mapitara, Laurensius Laro, saat dikonfirmasi mengakui, sebenarnya di Dusun Glak ada Poskesdes, hanya saja tenaga medis yang ditempatkan di desa tersebut belum bisa bekerja.

"Sampai dengan saat ini, kami sudah melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa sejak bulan Agustus. Kami cek progresnya bahwa mereka sudah membuat perencanaan di tahun 2021," ungkap Laurensius.

Laurensius juga mengakui, Dusun Glak merupakan daerah yang sulit dijangkau karena minimnya akses jalan dan akses komunikasi.

Kepala Desa Hale, Albertus Ruben melalui sambungan telepon menuturkan, Sri dikenal sangat aktif di berbagai kegiatan baik kegiatan rohani maupun kegiatan pemerintahan. Almarhum juga merupakan salah satu kader Posyandu di Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.